Selasa, 30 September 2025

Oknum DPR Minta Jatah

Sofyan Djalil Mengaku Tidak Tahu Ada Pemerasan di Kementerian BUMN

Mantan Menteri BUMN Sofyan Djalil menegaskan dirinya tidak mengetahui adanya praktik pemerasan yang dilakukan oleh oknum DPR

zoom-inlihat foto Sofyan Djalil Mengaku Tidak Tahu Ada Pemerasan di Kementerian BUMN
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Mantan Komisaris PLN, Sofyan Djalil, usai memberikan kesaksian untuk terdakwa mantan Dirut PLN, Eddie Widiono Suwondho, di sidang Pengadilan Tipikor Jakarta Selatan, Selasa (11/10/2011). Sofyan Djalil memberikan kesaksian terkait kasus dugaan korupsi proyek outsourcing Customer Information System Rencana Induk Sistem Informasi (CIS RISI) di PLN Distribusi Jakarta Raya (Disjaya) Tangerang tahun 2004 2006 yang menimbulkan kerugian negara senilai Rp 46,1. (tribunnews/herudin)

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Imanuel Nicolas Manafe

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Menteri BUMN Sofyan Djalil menegaskan dirinya tidak mengetahui adanya praktik pemerasan yang dilakukan oleh oknum DPR di Kementeriannya, seperti yang didengungkan oleh Menteri BUMN Dahlan Iskan.

"Saya nggak pernah tahu itu (pemerasan terhadap BUMN)," ujar Sofyan Djalil usai diperiksa KPK terkait dugaan korupsi proyek CIS-RISI di PLN. Pemeriksaan tersebut dilakukan di kantor KPK, Jalan Rasuna Said, Jakarta, Senin (12/11/2012).

Sofyan Djalil mengaku, selama ia menjabat sebagai Menteri BUMN, ia tidak pernah mendapat laporan adanya pemerasan yang dilakukan sejumlah oknum terhadap lembaga BUMN. Ia pun meluruskan bahwa sebenarnya praktik itu ada.

"Bukan nggak ada, tapi saya nggak tahu. Masalahnya saya tidak pernah mendapat laporan itu," kata Sofyan.

Namun ternyata, pernyataan Sofyan Djalil berbeda dari apa yang diucapkan beberapa waktu lalu, yang mengatakan bahwa adanya pemerasan terhadap lembaga BUMN itu adalah cerita lama, sehingga seolah-olah dirinya mengetahui hal itu.

Menurut Sofyan, praktik kotor itu cenderung terjadi karena lingkungan kerja yang buruk. BUMN sendiri, lanjutnya, biasa bermain kotor. Sofyan pun mencontohkan bagaimana BUMN memenangkan proses tender suatu proyek.

"Misalnya ada 10 BUMN, dua enggak kasih sogok, yang lain kasih, nah yang dua ini tersisihkan. Atau, misalkan saat bersaing dengan swasta, BUMN enggak kasih, swasta kasih, BUMN-nya yang akan kalah," ucap Sofyan.

*Berita Lengkap Mengenai Oknum DPR Minta Jatah Silakan Klik Disini

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved