Oknum DPR Minta Jatah
BK akan Pertanyakan Surat Revisi Dahlan Iskan
Badan Kehormatan (BK) DPR akan menanyakan surat revisi yang diserahkan Menteri BUMN Dahlan Iskan.
Penulis:
Ferdinand Waskita
Editor:
Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA--Badan Kehormatan (BK) DPR akan menanyakan surat revisi yang diserahkan Menteri BUMN Dahlan Iskan. Anggota BK DPR Alimin Abdullah akan mempertanyakan hal tersebut kepada Dirut PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) Rudy Setyopurnomo.
"Mereka yang buat laporan, tapi Pak Dahlan Iskan sudah cabut suratnya, memang main-main? Kita tanya kenapa, masa enggak ditanya," kata Alimin di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (20/11/2012).
Alimin mengaku heran dengan Dahlan Iskan. Pasalnya, nama-nama yang disebut berubah-ubah. Politisi PAN itu khawatir nama yang sudah diserahkan berubah lagi. Lalu bagaimana bila Dahlan Iskan tidak memiliki bukti kuat,"Ya omong kosong," tuturnya.
Sebelumnya, Anggota DPR disebut melakukan pemerasan terhadap PT MNA. Praktek pemerasan diduga dilakukan terkait penyertaan modal negara (PMN).
Dalam surat Dahlan Iskan, anggota dewan yang diduga memeras PT MNA adalah Sumaryoto. Namun, Sumaryoto telah membantahnya. Dahlan kemudian menyerahkan kembali nama anggota dewan yang diduga melakukan pemerasan dalam kasus Merpati melalui sebuah surat.
Di dalam surat itu, terdapat nama Achsanul Qosasi, anggota Komisi XI dari Fraksi Partai Demokrat, M Ichlas El Qudsi, anggota Komisi XI dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Andi Timo Pangerang dan Linda Megawati.
Namun, Dahlan menyerahkan surat revisi yang mencabut dua nama anggota dewan yakni , M Ichlas El Qudsi, anggota Komisi XI dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) dan Andi Timo Pangerang dari Demokrat.