RSBI Dihapus Pengaruhi Masuk Unair

Tayang: Kamis, 10 Januari 2013 15:58 WIB

Sejumlah siswa kelas 11 mengikuti mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi di sekolah Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) SMA Negeri 5, Jalan Belitung, Kota Bandung, Rabu (9/1/2013). Keputusan Pembubaran status RSBI oleh Mahkamah Konstitusi (MK) dinilai tidak akan berdampak besar bagi siswa dan pola belajar mengajar di kelas, serta tidak akan menurunkan mutu pelayanan pendidikan maupun pamor sekolah. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN

Baca Selanjutnya:

Akses Literasi Pelajar Ditingkatkan untuk Topang Lahirnya Generasi Emas

Laporan Wartawan Surya, Nuraini Faiq

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Dihapusnya sekolah RSBI membawa pengaruh dalam seleksi nasional masuk PTN (SNMPTN). Termasuk di Universitas Airlangga (Unair) yang sebelumnya memberikan poin tersendiri bagi sekolah dengan status RSBI. Meski sekolah itu kadang tak terlalu dikenal jika tertulis status RSBI menambah kredit poin.

Hal tersebut diakui Wakil Rektor I Unair Prof Achmad Syahrani. Guru besar farmasi Unair ini menyampaikannya di hadapan ratusan guru BK dan perwakilan sekolah di Jawa Timur. "RSBI dihapus juga membawa pengaruh kepada Unair. Tapi kami yakin, akreditasi sekolah sudah cukup membantu kami," kata Syahrani, Kamis (10/1/2013).

Syahrani bersama tim dari Unair, Ketua Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru (PPMB) Dian Agustia, Direktur Kemahasiswaan Koko Srimulyo, memberikan sosialisasi sistem SNMPTN dan jalur Mandiri masuk Unair.

"Semua menjadi pelajaran dan harus diambil hikmahnya atas dihapuskannya RSBI. Wajar jika selama ini RSBI sampai diplesetkan Rintisan Sekolah Bertarif Internasional. Apakah nanti akan memengaruhi jalur tanpa tes, jelas. Setidaknya tak ada lagi poin status RSBI," tambah Syahrani.

Selain itu, selama ini Unair juga memberikan porsi tersendiri bagi sekolah RSBI. Semacam mendapat jatah sendiri bagi siswa yang lulusan RSBI. Saat SNMPTN besok otomatis tak ada lagi jatah ini. "Semua akan melalui sistem passing grade," jelas Syahrani.