Presiden PKS Terlibat Suap
Kerabat: Luthfi Hasan Itu Dermawan, Tak Mungkin Korupsi
ugaan keterlibatan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Lutfi Hasan Ishaq, dalam kasus suap impor daging sapi

Laporan Wartawan Surya, Hesti Kristanti
TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Dugaan keterlibatan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Lutfi Hasan Ishaq, dalam kasus suap impor daging sapi membuat kerabatnya yang ada di Kabupaten Malang terkejut. Selama ini Luthfi dikenal baik dan dermawan terhadap warga sekitar.
Luthfi yang lahir di Malang, 5 Agustus 1961 tersebut, memiliki sebuah rumah di Jl MoroTanjek RT 1 RW 7 Kelurahan Purwo Asri, Singosari, Kabupaten Malang.
Selama Luthfi di Jakarta, rumah tersebut tanpa penghuni. Sehari-hari, perawatan rumah diserahkan kepada Abdulah Naser (53), sepupunya.
Ditemui Surya online (grup Tribunnews.com), Kamis (31/01/13) siang, Abdulah Naser terkejut dengan kabar yang menimpa Luthfi. Ia mengetahui Luthfi tersangkut kasus penyuapan, Rabu (30/01/13) malam, begitu ia menyalakan televisi.
“Saya malam itu baru bepergian. Setiba di rumah dan menyalakan TV, jadi tahu ada kabar itu,” jelas Naser.
Bagaimana terhadap kemungkinan ini bagian dari rekayasa terkait politik seperti sinyalir penjabat PKS? “Ya bisa jadi juga. Tapi saya juga nggak ngerti,” ucapnya.
Naser merasa tak yakin jika sepupunya terlibat dalam kasus dugaan korupsi.
Dikatakan, selama ini, Luthfi yang duduk di DPR dari daerah pemilihan Jawa Timur 5 itu dikenal sebagai ustadz yang baik.
“Dia juga suka silahturahmi ke kerabat. Saya yakin saja dia tidak bersalah,”tukasnya.
Naser tergerak untuk terus mengikuti terus perkembangan kasus Luthfi. Hingga sekitar pukul 03.00 pagi hari, ia masih terus memantau kasus sepupunya di televisi. Pagi hari tadi, ia mengetahui lebih banyak kasus Lutfhi dari koran yang dibelinya.
“Saya memang belum berniat menelepon Pak Luthfi dan keluarganya. Saya ikuti beritanya dari sini saja. Kalau nanti diminta datang ke Jakarta, ya saya akan ke sana,” ujarnya.