Jumat, 3 Oktober 2025

Presiden PKS Terlibat Suap

Hidayat: Kalau Hasil Survei Naik Justru Aneh

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tidak membantah hasil survei yang menyebutkan perolehan suara partai tersebut terjun bebas.

Editor: Gusti Sawabi
zoom-inlihat foto Hidayat: Kalau Hasil Survei Naik Justru Aneh
KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang baru, Muhammad Anis Matta bersalaman dengan Ketua Fraksi PKS, Hidayat Nur Wahid seusai konferensi pers di Kantor DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Jumat (1/2/2013). Muhammad Anis Matta terpilih menjadi presiden baru PKS menggantikan Luthfi Hasan Ishaaq yang mengundurkan diri setelah ditetapkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap impor daging sapi. KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tidak membantah hasil survei yang menyebutkan perolehan suara partai tersebut terjun bebas. Ketua Fraksi PKS Hidayat Nur Wahid menilai hasil tersebut rasional mengingat pihaknya sedang tersandung masalah saat ini.

"Saya kira dalam posisi semacam ini, publik menilai seperti itu ada rasionalisasinya lah. Justru aneh kalau lagi begini PKS naik 100 persen," kata Hidayat di Gedung DPR, Jakarta, Senin (4/2/2013).

Hidayat mengatakan masyarakat saat ini sering terbawa emosi terkait pemberitaan di media. Apalagi, kata Hidayat, berita mengenai Mantan Presiden Luthfi Hasan Ishaaq sangat luar biasa.

"Jadi publik diaduk-aduk perasaannya," katanya.

Hidayat juga mengaku telah mengunjungi daerah-daerah. Ia mencontohkan saat datang ke Sumatera Utara dimana orang yang ditemui tidak terpengaruh dengan pemberintaan PKS.

"Mereka enggak terpengaruh dengan isu Jakarta. Mereka yakin akan pilih PKS dan enggak ada masalah dengan PKS. Menurut mereka itu masalah pribadi bukan partai," imbuhnya.

Diketahui, SRMC melakukan survei kepada WNI yang memiliki hak pilih dalam pemilihan umum yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih atau sudah menikah ketika survei dilakukan. Jumlah sampel 1.220 berdasarkan jumlah sampel ini diperkirakan margin of error sebesar 3 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Survei dilakukan 6-20 Desember 2012.

Saat ditanyakan kepada responden bila pemilu diadakan saat ini maka Golkar mendapatkan suara sekitar 21 persen, diikuti PDIP dengan 18 persen kemudian Demokrat 8 persen.

Selanjutnya Gerindra dengan 7 persen, PKB 5 persen, Nasdem 5 persen, PPP 4 persen, PKS 2 persen, PAN 1 persen dan Hanura 1 persen. Sedangkan partai lain rata-rata dibawah 0,5 persen.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved