Kamis, 11 September 2025

Ayah Wilfrida Sakit Hati Melihat Kondisi Anaknya

Rikhardus Mau mengaku sakit hati saat mengetahui anaknya terancam hukuman mati.

Editor: Johnson Simanjuntak
Leonard A.L Cahyoputra/Warta Kota
Anggota Komisi IX DPR RI Rieke Diah Pitaloka memeluk Ibu Wilfrida, Maria Kolo yang menangis. 

Laporan Wartawan Wartakotalive.com Leonard A.L Cahyoputra

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Orangtua mana yang tidak sedih melihat anak kesayangannya terancam hukuman mati. Hal itu juga dialami orangtua Wilfrida, Rikhardus Mau (ayah Wilfrida) dan Maria Kolo (ibu Wilfrida).

Demi memberikan dukungan kepada sang anak, mereka pergi ke Malaysia dari kampung halamanya, Belu, NTT.

Rikhardus Mau mengaku sakit hati saat mengetahui anaknya terancam hukuman mati.

"Saya sakit hati sekali melihat kondisi anak saya. Saya memohon kepada Pemerintah Indonesia dan Malaysia agar anak saya bisa kembali lagi ke tempat asalnya dan berkumpul kembali bersama kami," ucap Rikhardus dengan suara gemetar sebelum berangkat ke Malaysia di Terminal 2D Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (28/9/2013).

Mata Rikhardus terlihat memerah saat mengingat nasib Wilfrida. Sementara sang ibu, Maria Kolo tidak banyak bicara dan hanya menangis.

Anggota Komisi IX DPR RI Rieke Diah Pitaloka yang melihat Maria menangis langsung memeluknya dan berusaha menenangkan.

Pakaian mereka sangat sederhana dan terlihat sedikit lusuh. Bahkan mereka hanya melilitkan kain yang digunakan sebagai celana.

Rikhardus mengatakan ia dan istrinya tidak mengetahui bahwa anaknya pergi ke Malaysia.
Itu dikarenakan sang anak tinggal bersama Omnya di Batu Mangan. NTT dan tidak ada kontak.

"Saya terkejut ketika mendengar Wilfrida akan dihukum mati di Malaysia," ujar Rikhardus.

Seperti yang diketahui Wilfrida Soik terancam hukuman mati karena dituduh melakukan tindak pembunuhan terhadap majikan perempuannya, Yeap Seok Pen, pada 7 Desember 2010.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan