Selasa, 9 September 2025

Ratu Atut Tersangka

Salon dan Katering Siap Layani Ratu Atut di Rutan Pondok Bambu

Namun, setiap narapidana atau tahanan harus membayar bila ingin menikmati layanan dan fasilitas

Penulis: Abdul Qodir
Warta Kota/Adhy Kelana
Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah usai menjalani pemeriksaan selama enam jam lebih di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), di Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Jumat (20/12/2013). Ratu Atut yang tersandung dugaan suap Pilkada Lebak dan korupsi pengadaan alat kesehatan di Provinsi Banten langsung ditahan di Rumah Tahanan Cabang KPK Pondok Bambu, Jakarta Timur. Penahanan dilakukan KPK agar Atut tidak mempengaruhi saksi-saksi dan dikhawatirkan menghilangkan barang bukti. Warta Kota/Adhy Kelana 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Salah satu warga binaan yang menjadi penghuni Rutan Pondok Bambu menceritakan bahwa di ada salon yang dibuat khusus untuk warga binaan.

Namun, setiap narapidana atau tahanan harus membayar bila ingin menikmati layanan dan fasilitas yang ada di salon itu.

"Di sini memang ada salon. Itu ruangan salonnya ada di lantai atas. Memang biayanya di salon sini lebih mahal dibanding di luar. Di sini creambath aja Rp 100 ribu, itu termasuk uang rokok lah. Pegawai di salon itu, yah warga binaan juga. Saya suka bantuin di salon itu. Warga binaan yang paling sering ke salon itu Malinda Dee. Makanya mukanya kinclong terus," ujar perempuan yang enggan disebut namanya itu saat berbincang dengan Tribunnews.com, Senin(23/12/2013).

Selain salon yang disebutkan oleh warga binaan itu, di dalam Rutan Pondok Bambu juga terdapat koperasi dan warung makan.
Bila narapidana atau tahanan tidak menyukai menu makanan yang disajikan pihak rutan, maka dia bisa memesan menu makanan pilihannya dari katering.

Biasa narapidana atau tahanan memesan makanan kesukaannya itu lewat tamping(tahanan pendamping).

"Katering itu sejenis warung makan. Kita bisa pesan makanan apa saja, ikan ayam ada, daging, sosis, sayur. Pesan dari luar juga bisa," ujarnya

Sementara itu, seorang petugas rutan membantah bahwa Atut juga mendapatkan jatah  'bersih-bersih' sel saat berada dalam blok mapenaling seperti diberitakan beberapa media massa.

"Tadi, saya baca di koran, kalau Bu Atut dibilang ngepel. Enggak, itu enggak bener, mas. Dia kan ada taping, mana mau dia ngepel lantai," tuturnya.

Sementara itu salah seorang petugas rutan membantah bahwa Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah  mendapatkan jatah  'bersih-bersih' sel saat berada dalam blok mapenaling seperti diberitakan beberapa media massa.

"Tadi, saya baca di koran, kalau Bu Atut dibilang ngepel. Enggak, itu enggak bener, mas. Dia kan ada taping, mana mau dia ngepel lantai," tuturnya.

"Dia di blok enggak ke mana-mana. Kan keluar paling masjid aja dia ditemenin sama empat orang pengawal (petugas) dari sini (rutan). Setelah Ashar, dia masuk kamar enggak keluar-keluar lagi. Dia ketemu sama pengacara di ruang Bankum kalau kunjungan tahanan sudah sepi," ujarnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan