Sabtu, 23 Agustus 2025

Satinah Divonis Hukuman Mati

Amir Syamsuddin Khawatir Kasus Satinah Dimanfaatkan Pihak Tertentu

Pemerintah RI harus hati-hati dalam penyelesaiaan kasus Satinah tersebut

BBC
Nur Afriana, menunjukkan foto dirinya bersama ibunya, Satinah, di penjara Arab Saud 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Amir Syamsuddin mengaku khawatir kasus yang menimpa Satinah tenaga kerja Indonesia dimanfaatkan pihak tertentu. Menurutnya, pemerintah harus hati-hati dalam penyelesaiaan kasus Satinah tersebut.

"Kita harus menghindari peristiwa seperti Satinah itu untuk dimanfaatkan orang," kata Amir di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (25/3/2014).

Amir menuturkan, tidak menutup kemungkinan ada pihak-pihak tertentu yang memanfaatkan kasus Satinah untuk mencari keuntungan. Ia pun teringat pada kasus Darsem yang merupakan TKI bebas dari hukuman pancung di Arab Saudi, yang kehidupannya menjadi berfoya-foya.

"Nah, sekarang saya khawatir ada kecenderungan pola iklim orang yang menggunakan (kasus Satinah) untuk memanfaatkan. Kita ingat saat Darsem diberikan sumbangan banyak oleh masyarakat, tapi saat Darsem memanfaatkan uang sumbangannya (tidak seharusnya) akan timbul antipati," tuturnya.

Lebih jauh Amir mengatakan, ratusan warga negara Indonesia yang menjadi tenaga kerja di luar negeri terancam hukuman mati. Menurutnya, dari pengalaman selama ini pemerintah tak selalu membayar tebusan untuk menyelesaikan kasus TKI bermasalah tersebut.

"Pemerintah tak jarang hanya dengan diplomasi saja. Kalau di (Arab) Saudi hukuman mati bisa diperingan, karena raja (Arab Saudi) punya hak mengampuni," tandasnya.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan