Rabu, 27 Agustus 2025

Emir Moeis Dilarikan ke Rumah Sakit

politikus senior PDI Perjuangan itu juga dituntut membayar uang denda Rp 200 juta subsidair lima bulan kurungan.

Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUN/DANY PERMANA
Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Emir Moeis (berkemeja merah) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terdakwa kasus dugaan suap proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap Tarahan Kabupaten Lampung Selatan, Izendrik Emir Moeis, hari ini dikabarkan sakit dan telah dilarikan ke rumah sakit.

Padahal, Emir Moeis akan menerima vonis dari Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) atas kasus yang dialaminya.

"Tadi ada keluhan dari Pak Emir, dia ngeluh-ngeluh aja soal jantungnya," ujar pengacara Emir Moeis, Erick S Paat, saat dikonfirmasi, Kamis (3/4/2014).

Menurut Eric, mantan Ketua Komisi VIII DPR (Komisi Energi) itu sudah dibawa ke RS Harapan Kita dan akan menjalani perawatan di sana. Di sana akan diputuskan apakah Eric mendengarkan putusan langsung atau harus dioperasi.

"Tiga hari ini diperiksa dulu, setelah tiga hari baru diputuskan akan operasi atau tidak," terang Eric sembari mengatakan Emir Moeis  diantar pihak jaksa dari Rutan menuju rumah sakit.

Sekedar informasi,  Emir Moeis sedianya akan dijatuhi vonis hari ini. Emir sebelumnya dituntut empat tahun enam bulan kurungan.

Jaksa menilai Emir terbukti menerima uang sebesar USD 357.000 dari PT Alstom Power Amerika dan PT Marubeni Jepang terkait pembangunan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tarahan, Lampung.

Selain itu,  politikus senior PDI Perjuangan itu juga dituntut membayar uang denda Rp 200 juta subsidair lima bulan kurungan.

Pertimbangan memberatkan Emir adalah tidak mendukung pemberantasan korupsi, menikmati hasil perbuatan, dan tidak mengakui perbuatan.
Sementara hal meringankan mantan Ketua Komisi XI itu adalah belum pernah dihukum, sopan selama persidangan, dan memiliki tanggungan keluarga.

Tags
Emir Moeis
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan