Sajikan Makanan Hampir Basi, Tiga Perusahaan Katering di Madinah Kena Sanksi

Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Kholish Chered

TRIBUNNEWS.COM, MAKKAH -- Kementerian Agama RI tak mau kompromi soal makanan untuk jamaah haji. Tiga perusahaan katering yang terbukti memberikan makanan basi untuk para jamaah haji pun langsung kena sanksi.

Terdapat tiga perusahaan katering yang mendapat catatan. Pertama, distribusi tidak disiplin. Kedua, mereka mendistribusikan makanan yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang disepakati.

"Ketiga, misalnya ada sayur yang sudah setengah basi mau disajikan. Lalu kita bilang stop, nggak bisa, ini tidak boleh didistribusikan, kita kembalikan ke mereka," kata Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Kemenag, Abdul Djamil , usai memimpin rapat koordinasi di Kantor Teknis Urusan Haji KJRI Jeddah, Sabtu (20/9/2014).

Kemenag langsung mendesak perusahaan katering membuat makanan baru dalam waktu satu jam. Ternyata ada perusahaan lain yang sanggup memenuhi. "Yang penting jamaah jangan sampai lama menunggu datangnya makanan," katanya.

Menu makanan sudah ada ketentuan yang disepakati. Misalnya soal bobot daging, nasi, juga sayuran yang harus disediakan. Sayuran yang disediakan juga harus bervariasi tidak boleh monoton. Tim pengawas juga melakukan sidak secara berkala di setiap dapur-dapur milik perusahaan katering.

"Ada yang kita peringatkan melanggar sekali, dua kali, kita peringatkan kita berikan sanksi. Kita kurangi kapasitasnya. Nanti kalau dia tidak bisa memperbaiki keadaan kita putus kontrak. Ini ketiga-tiganya di madinah. Ini kan kaitan layanan jamaah haji gelombang pertama," katanya kepada tim Media Center Haji Jeddah.

"Itu upaya kita untuk memberikan pelayanan kepada jamaah. Sehingga walaupun di sini, jamaah akan memperoleh menu Indonesia, selera Indonesia. Itu upaya kita untuk melayani jamaah haji dengan baik," katanya. (*)