Duet Jokowi JK
Lima Kebaruan Saat Pelantikan Jokowi-JK
Ahmad Basarah mengatakan pelantikan presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla mengandung setidaknya lima unsur kebaruan.
Laporan Wartawan Tribunnews, Eri Komar Sinaga
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Ketua fraksi PDI Perjuangan di MPR RI, Ahmad Basarah mengatakan pelantikan presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla mengandung setidaknya lima unsur kebaruan.
Unsur-unsur kebaruan tersebut sebelumnya tidak pernah terjadi dalam sejarah politik Indonesia.
"Boleh kita catat dimulai dari misalkan capres dan cawapres yang diusulkan parpol tidak melulu sebagai ketua umum. Itu dimulai dari keputusan Bu Mega mencalonkan Pak Jokowi yang notabene bukan pejabat teras. Pak JK juga demikian. Hanya mantan ketua umum," ujar Basarah dalam diskusi 'membangun sinergi pemerintah dan parlemen yang sehat' di Cikini, Jakarta, Selasa (21/10/2014).
Unsur kebaruan kedua, fenomena koalisi partai pendukung Jokowi-JK yang berlangsung tanpa syarat.
Ketiga, kerja sama politik yang mengusung Jokowi-JK berhasil dimana partai-partai seperti PKB, NasDem, Hanura bergabung.
Keempat, presiden dan wakil presiden pemenang Pemilu tidak didukung mayoritas parlemen dan partai pemenang Pemilu tidak mendapat kursi pimpinan baik di DPR dan MPR.
Kelima, suksesi kekuasaan yang berlangsung lancar dan damai. "Suksesi 2014 adalah satu bentuk bertambahnya tingkat peradaban politik bangsa Indonesia. Ditambah lagi proses sertijab presiden SBY kepada Presiden Jokowi yang sebenarnya tidak diatur dalam undang-undang kita," ungkap Basarah.