Pesawat AirAsia jatuh
Panglima TNI Ingin DPR Penuhi Alutsista untuk Kebutuhan SAR
Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengungkapkan, saat melihat sejumlah alutsista milik negara asing dirinya mengaku iri.
Penulis:
Wahyu Aji
Editor:
Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sejak pesawat AirAsia QZ8501 dinyatakan hilang kontak pada 28 Desember 2014, sejumlah negara pun mengulurkan bantuan dalam proses pencarian juga evakuasi AirAsia QZ8501.
Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengungkapkan, saat melihat sejumlah alutsista milik negara asing dirinya mengaku iri. Apalagi menurutnya, TNI belum memiliki alat Search and Rescue (SAR) yang memadai.
"Setelah kami evaluasi ternyata alat-alat SAR yang kita punya belum memadai. Saya ungkapkan kemarin ketika saya menyaksikan sendiri bagaimana peralatan punya luar negeri seperti Seahawk, saya ngiler juga, ha..ha..ha," kata Jenderal Moeldoko saat perayaan Natal di Sentul International Convention Center, Bogor, Rabu (7/1/2015).
Dirinya menyebutkan, peralatan SAR juga penting bagi operasi militer selain perang yang dilakukan TNI. Pasalnya, selain menjaga kedaulatan NKRI, TNI juga bertugas untuk melakukan pertolongan dan penanganan musibah dan bencana.
"Karena kami kan selain operasi militer perang juga ada operasi militer selain perang. Bila ada bencana kami lebih dulu yang akan dimintai bantuan. Untuk itu kita juga perlu peralatan yang memadai," kata Panglima.
Kedepan, Moeldoko akan meminta kepada Komisi I DPR untuk membahas peralatan SAR yabg dibutuhkan, bagaimana pun caranya untuk melengkapi peralatan yang kini dimiliki TNI.
"Saya minta kedepannya kepada Komisi I untuk memikirkan bagaimana menambah alutsista bukan hanya untuk perang tapi untuk kebutuhan SAR. Itu yabg akan dipikirkan kedepan," katanya.