Jumat, 22 Agustus 2025

Muktamar Nahdlatul Ulama

Ribuan Aparat Bersiaga Sambut Kedatangan Jokowi di Muktamar NU

Kami menyiagakan 3350 pasukan TNI Polri guna pengamanan presiden dan agenda muktamar kali ini

Editor: Husein Sanusi
Surya
Danrem 082 Citra Panca Yudha Jaya (CPJY) Kol Inf Irham Waroihan melakukan pemasangan pita kepada salah satu personel TNI anggota pasukan pengamanan presiden Jokowi saat apel di lapangan pemkab Jombang, Jumat (31/7/2015). 

TRIBUNNEWS.COM, JOMBANG – Sedikitnya 3.350 aparat gabungan TNI dan Polri disiagakan untuk mengamankan kedatangan Presiden Joko Widodo (Jokowi), ke acara pembukaan Muktamar NU, di Alun-alun Jombang Sabtu (1/8/2015) malam.

Dijadwalkan, selain membuka muktamar organisasai Islam terbesar di Indonesia yang berlangsung lima hari mulai 1 hingga 5 Agustus, Jokowi juga akan menyerahkan secara langsung Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Indonesia Sehat (KIS) ke masyarakat bumi santri.

Ribuan pasukan tersebut diapelkan di lapangan Pemkab Jombang, (31/7/2015). Pasukan bersenjata lengkap itu, mendapat pengarahan langsung dari Danrem 082 CPYJ Mojokerto Kol Inf Irham Waroihan.

“Kami menyiagakan 3350 pasukan TNI Polri guna pengamanan presiden dan agenda muktamar kali ini,” ujarnya Danrem Kol Inf Irham Waroihan, usai memimpin apel pasukan.

Menurutnya, saat pembukaan muktamar, pasukan akan disiagakan di tiga titik lokasi, sesuai dengan standar prosedur yang ada.

“Mulai dari pengawalan, objek sasaran dan lokasi yang akan ditempati presiden,” tambahnya.

Kolonel Irham Waroihan menjelaskan, sesuai agenda yang dikantongi pihaknya, presiden tidak hanya hadir di lokasi pembukaan muktamar, Alun-alun Jombang, namun juga tarnsit di beberapa tempat sebelum membuka acara muktamar.

“Sampai hari ini kami menerima ada tiga titik yang akan dikunjungi presiden. Yakni tempat pembukaan muktamar, tempat transit, dan agenda acara kemensos, berupa penyerahan Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Indonesia Sehat (KIS),” jelasnya.

Untuk memastikan keamanan presiden di Jombang, dia menerapkan standar operasi pengamanan wilayah.

Jika ditemukan tanda-tanda akan ada gangguan, pihaknya sudah mengantisipasi dan mengambil tindakan strategis.

Irfan menandaskan, pihaknya selaku pimpinan pengamanan operasi pengamanan wilayah mengedepankan tindakan persuasif terlebih dahulu.

“Jika memang masih dapat diimbau kami lakukan langkah persuasif. Kami juga koordinasi dengan kepolisian,” pungkasnya.

Sumber: Surya
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan