NU Gelar Doa Bersama untuk Turunkan Nilai Tukar Dollar AS
Kami doa bersama agar kondisi Indonesia membaik, karena harga bahan pokok sedang melambung, akibat melemahnya kurs rupiah
Editor:
Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Untuk merespon terus melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS), Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar doa bersama atau istigosah, di Masjid Istiqlal, Gambir, Jakarta Pusat, Sabtu (5/9/2015).
Sekjen PBNU, Helmi Faishal Zaini, kepada wartawan di lokasi acara menyebutkan pihaknya turut prihatin dengan kondisi Indonesia saat ini, yang menyebabkan harga-harga melambung tinggi, sehingga menyulitkan rakyat kecil.
"Kami doa bersama agar kondisi Indonesia membaik, karena harga bahan pokok sedang melambung, akibat melemahnya kurs rupiah terhadap dollar (Amerika Serikat)," katanya.
Keadaan tersebut juga membuat pabrik-pabrik di Indonesia terancam mem PHK (Putus Hubungan Kerja) karyawan karawan nya. Tentunya bila hal tersebut terjadi, kondisi Indonesia akan makin terpuruk.
Di acara yang digelar siang ini, rencananya juga digelar acara pelantikan pengurus PBNU periode 2015-2020, hasil muktamar Jombang yang digelar Agustus lalu. Dalam muktamar yang sempat diwarnai dengan konflik itu, KH.Said Aqil Siraj kembali terpilih sebagai Ketua PBNU.
Helmy yang merupakan mantan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal mengatakan, di acara hari ini juga akan disosialisasikan program-program pengurus baru.
"Kita akan sampaikan program prioritas, Pendidikan keagamaan, kesehatan masyarakat, dan pengembangan ekonomi," katanya.