Desmon Pertanyakan Alasan Kenaikan Tunjangan Anggota DPR
Desmon J Mahesa mempertanyakan kenaikan tunjangan kehormatan DPR.
Penulis:
Ferdinand Waskita
Editor:
Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi III DPR Desmon J Mahesa mempertanyakan kenaikan tunjangan kehormatan DPR. Apalagi alasannya karena inflasi yang tinggi.
"Urgensinya apa? Alasannya naiknya apa? Apakah tunjangan ini akan turun nanti. Kalau gak ini jadi masalah juga nanti. Bagi saya ini harus berhati-hati sikapinya," kata Desmon di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (15/9/2015).
"Kalau inflasinya baik, mau turun enggak. Kalau gak mau turun namanya ini akal-akalan," katanya.
Ketika ditanyakan apakah tunjangan saat ini mencukupi, Politikus Gerindra itu mengatakan hal itu tergantung kebutuhan anggota DPR.
"Ya tergantung mulut manusianya. Kalau pribadi bisa cukup karena anak saya kecil-kecil. Kalau anaknya besar bisa enggak cukup. Bisa juga untuk orang yang istri dua," katanya.
Diketahui kenaikan tunjangan yang diusulkan DPR dan tunjangan yang disetujui Kemenkeu, seperti dikutip Harian Kompas:
1. Tunjangan kehormatan
a) Ketua badan/komisi: DPR mengusulkan Rp 11.150.000, hanya disetujui Rp 6.690.000
b) Wakil ketua: DPR mengusulkan Rp 10.750.000, hanya disetujui Rp 6.460.000
c) Anggota: DPR mengusulkan Rp 9.300.000, hanya disetujui Rp 5.580.000
2. Tunjangan komunikasi intensif
a) Ketua badan/komisi: DPR mengusulkan Rp 18.710.000, hanya disetujui Rp 16.468.000
b) Wakil ketua: DPR mengusulkan Rp 18.192.000, hanya disetujui Rp 16.009.000
c) Anggota: DPR mengusulkan Rp 17.675.000, hanya disetujui Rp 15.554.000
3. Tunjangan peningkatan fungsi pengawasan
a) Ketua komisi/badan: DPR mengusulkan Rp 7.000.000, hanya disetujui Rp 5.250.000
b) Wakil ketua komisi/badan: DPR mengusulkan Rp 6.000.000, hanya disetujui Rp 4.500.000 c) Anggota: DPR mengusulkan Rp 5.000.000, hanya disetujui Rp 3.750.000
4. Bantuan Langganan listrik dan telepon
DPR mengusulkan Rp 11.000.000, hanya disetujui Rp 7.700.000