Kamis, 4 September 2025

Nama Presiden dan Wapres Dicatut

Anggota MKD: Dalam Rekaman Tidak Ada yang Interpretasikan Pak Setya Novanto Minta Saham

Sudding menegaskan, mulai dari awal sampai akhir rekaman dirinya tidak mendengar adanya permintaan saham

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Menteri Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) Sudirman Said saat tiba di ruang sidang Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) di Kompleks Parlemen Jakarta, Rabu (2/12/2015). Kedatangan Sudirman Said tersebut untuk menyampaikan keterangan kepada MKD terkait dugaan pencatutan nama Presiden dan Wakil Presiden dalam negosiasi perpanjangan kontrak Freeport Indonesia. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Dalam sidang perdana Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) soal kasus dugaan pencatutan nama presiden dan wapres dengan terlapor Ketua DPR Setya Novanto turut diputar rekaman pembicaraan yang menjadi bukti dari pelapor Menteri ESDM Sudirman Said.

Anggota MKD, Sarifudin Sudding mengatakan setelah diputarnya rekaman suara percakapan, dirinya menilai dalam rekaman tidak ada yang interpretasikan Setya Novanto meminta saham seperti yang diberitakan selama ini.

"Selama ini diberitakan ke publik bahwa Pak Setya Novanto itu meminta saham, untuk Presiden Jokowi dan Pak Jusuf Kalla. Nah dalam rekaman itu tidak bisa diinterpresentasikan, menurut saya, tidak bisa di artikan gitu loh," kata Sudding di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (2/12/2015) malam.

Politikus Hanura itu menilai betapa pentingnya rekaman percakapan yang menjadi bukti Sudirman Said itu diperdengarkan. Dirinya pun belum sempat meminta penjelasan ke Sudirman terkait adanya dugaan pencatutan nama presiden dan wapres.

"Nggak ada (pencatutan nama presiden dan wapres), karena rekaman itu tidak bisa diinterpresentasikan, tidak bisa diartikan gitu loh, iya kan. Rekaman itu tidak bisa diartikan, tidak bisa di interpresentasikan (minta saham)," tuturnya.

Sudding menegaskan, mulai dari awal sampai akhir rekaman dirinya tidak mendengar adanya permintaan saham oleh Setya Novanto. Dirinya masih penasaran ingin mengonfirmasi kepada Sudirman bagian mana yang menyebut Novanto meminta saham.

"Nah dari mulai dari awal sampai terakhir rekaman itu, saya tidak mendengar tentang permintaan saham itu. Saya mengkonfirmasi ini didasarkan pada penilian objektifitas saya ya," tandasnya.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan