Wapres Sebut Indonesia Bisa Bermasalah Jika Freeport Hengkang
Padahal pemerintah saat ini tengah berupaya agar lebih banyak investor mau menanamkan uangnya di Indonesia
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Apabila kontrak Freeport mengeksploitasi tanah Papua tidak diperpanjang, bisa jadi Indonesia mengalami masalah.
Indonesia akan kehilangan investor.
Padahal pemerintah saat ini tengah berupaya agar lebih banyak investor mau menanamkan uangnya di Indonesia. Setiap berkunjung ke luar negeri, dan pemerintah pun akan berupaya melindungi investasi yang sudah ada.
"Kalau undang investasi dari luar, tentu investasi yang sudah ada kita jaga,"kata Wakil Presiden Jusuf Kalla kepada wartawan, usai menghadiri acara pembukaan IDI Asian Organization of Supreme Audit Institutions (ASOSAI), di hotel Crown, Jakarta Selatan, Rabu (9/12/2015).
Bila investor yang sudah ada tidak bisa dijaga, menurut Wakil Presiden tentunya pemerintah akan kesulitan mengundang investor lain, karena mereka akan sulit diyakinkan.
"Kalau suatu investasi tidak kita jaga, bagaimana kita bisa undang investasi lain,"ujarnya.
Saat ini investasi Freeport tengah memicu masalah besar. Hal itu diawali oleh tawaran jasa Ketua DPR, Setya Novanto dan pengusaha Riza Chalid kepada bos Freeport Indonesia untuk memperpanjang kontrak.
Mereka diduga meminta saham sebagai imbalan, dengan menjual nama Presiden Joko Widodo.
Presiden pun murka setelah mengetahui namanya dicatut. Saat ini Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD), dan Kejaksaan Agung tengah menangani kasus tersebut.