Ade Pertanyakan Ranah KPK Terkait Data Intelijen Munaslub Golkar
Wakil Ketua Umum Golkar versi Munas Bali Ade Komaruddin angkat bicara mengenai pernyataan Komisioner KPK Saut Situmorang
Penulis:
Ferdinand Waskita
Editor:
Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Golkar versi Munas Bali Ade Komaruddin angkat bicara mengenai pernyataan Komisioner KPK Saut Situmorang. Saut mengakui dari data intelijen, pihaknya menerima data uang yang bakal beredar jumlahnya sangat banyak.
"Bahwa apakah itu ranah yang perlu digeluti KPK, kan KPK sendiri menolak," tutur Ade di Kompleks Parlemen, Jakarta, Minggu (31/1/2016).
Ade menuturkan KPK tidak mau terjebak pada arena politik. Tetapi, ia mengingatkan proses politik harus dijalankan secara akuntabel. "Enggak boleh ada persekongkolan jahat," katanya.
Terkait pernyataan Saut Situmorang, Ade menyerahkannya kepada Komisioner KPK itu. "Tentu KPK lebih tahu, tanya Pak Saut," tuturnya.
Ia juga tak dapat memberikan jaminan mengenai persoalan politik uang dalam Munaslub Golkar. "Dalam politik enggak ada yang menjamin, semua pihak ingat proses politik akuntabel," imbuhnya.
Sebelumnya, KPK mengimbau keras kepada pihak-pihak yang berkompetisi di Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Golkar tidak menggunakan uang suap agar menang.
Wakil Ketua KPK Saut Situmorang mengatakan dari data intelijen, pihaknya menerima data uang yang bakal beredar jumlahnya sangat banyak.
"Kita menangkap sinyal-sinyal itu. Ada bahkan kita tangkap jumlah yang bakal beredar berapa. Data intelijen tidak bisa kita share," kata Saut di kantornya, Jakarta, Jumat (29/1/2016).
KPK, kata Saut, mengimbau kepada segenap yang berkompetisi agar bersaing secara sehat. Jika tidak, kata dia, pihaknya tidak akan sungkan untuk menangkap.
"Kalau kita ingin negara ini baik mari bersaing dengan baik. Kalau enggak kita tangkepin semua, tolong angka-angka yang beredar itu di-stop. Kita tidak menuduh orang tapi KPK concern dengan pencegahan, ideologi, politik dan lain-lain," kata bekas Staf Ahli Kepala Badan Intelijen Negara itu.