Senin, 29 September 2025

Prahara Partai Golkar

Setya Novanto Disindir tak Punya Rasa Malu

Janji Setya Novanto mundur dianggap sebagai sikap tak memiliki rasa malu

Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ketua Fraksi Partai Golkar DPR Setya Novanto menjawab pertanyaan wartawan usai memberikan keterangan kepada Jampidsus di Gedung Bundar Kejaksaan Agung, Jakarta, Kamis (4/2/2016) lalu. Setya Novanto dimintai keterangannya oleh Jampidsus terkait dugaan pemufakatan jahat dalam reksman pencatutan nama Presiden. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Janji Setya Novanto mundur sebagai Ketua Fraksi Partai Golkar seandainya terpilih sebagai Ketua Umum di Munas Golkar dianggap sebagai sikap tak memiliki rasa malu. Hal ini diungkapkan oleh Lucius Karus dari Forum Masyarakat Pemantau Parlemen Indonesia (Formappi).

"Dia (Novanto) menunjukkan dirinya tak punya rasa malu. Tak ada malunya mengambil alih ketua fraksi Golkar dan sekarang mau jadi Ketua Umum. Rasa malu itu sudah tak ditunjukkan dia lagi. Bicara rasa malu terhadap Novanto sudah tidak ada gunanya," ujarnya, Selasa (23/2/2016).

Dijelaskan, Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR sudah menemukan dua kesalahan Novanto dalam kasus Donald Trump dan kasus 'Papa Minta Saham'.

Dengan kasus itu saja, lanjutnya lagi, Setya Novanto sudah sepantasnya diberhentikan atau mengajukan pemberhentian diri dari keanggotaan di DPR. Namun, Setya Novanto, kini malah menjabat sebagai Ketua Fraksi Golkar DPR.

Belakangan, Novanto berjanji akan mundur dari jabatan ketua fraksi bila terpilih jadi ketum Golkar. "Kenapa tak mundur dari DPR saja sejak dulu saat kesalahannya ditemukan?" tegas Lucius.

Apapun pernyataan Novanto saat ini terkait pencalonan dirinya sebagai ketum Golkar, menurutnya, sudah tak penting lagi. Publik sudah punya penilaian soal Novanto. "Publik sudah kehilangan kepercayaan pada dia," tegas Lucius.

Sebelumnya diberitakan, Setya Novanto menjanjikan turun dari jabatannya sebagai Ketua Fraksi Partai Golkar, apabila terpilih menjadi Ketua Umum partai berlambang pohon beringin itu.

"Kalau saya menjadi Ketua Umum partai Golkar, karena ini harus konsentrasi penuh, saya harus mengundurkan diri dari Ketua Fraksi Partai Golkar," kata Setya Novanto kepada wartawan usai menemui pengurus DPD I dan DPD II Golkar se-Jatim di Hotel Sheraton, Surabaya, Senin (22/2/2016).

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan