Pilgub DKI Jakarta
Perbedaan Tidak Bisa Diselesaikan dengan Cara Demo atau Kirim Karangan Bunga
Menurut Gus Solah, perlunya dialog lintas agama maupun di dalam kelompok Islam itu sendiri.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Salahuddin Wahid menyampaikan bahwa gejala konflik antarkelompok saat ini tidak bisa diselesaikan dengan cara melakukan aksi unjuk rasa atau mengirimkan karangan bunga.
“Tidak bisa diselesaikan dengan unjuk rasa atau mengirim karangan bunga dalam jumlah banyak,” ujar Salahuddin Wahid atau Gus Solah dalam acara Seminar Pemikiran Hadratus Syaikh KH M Hasyim Asyari di Kompleks MPR/DPR Senayan, Jakarta, Sabtu (6/5/2017).
Menurut Gus Solah, perlunya dialog lintas agama maupun di dalam kelompok Islam itu sendiri.
“Dialog itu harus dilakukan dengan hati dan kepala dingin. Perbedaan pandangan antardua kelompok di atas harus dislesaikan dalam dialog,” ucap Gus Solah.
Sebab, kata Gus Solah, gejala konflik akibat Pilkada DKI Jakarta tersebut jangan sampai dibiarkan.
“Untuk mencegah potensi konflik, perlu ada upaya meredam konflik. Kalau perlu dialog antarkelompok dalam Islam maupun di kalangan agama lain. Supaya menghasilkan kesepakatan dan diuji di dalam pilkada, pilpres yang akan datang,” kata Gus Solah.
Pilgub DKI Jakarta
1. Survei LSI: Prabowo-Sandi Paling Dirugikan Jika Kalangan Terpelajar Golput |
---|
2. Jelang Debat Ketiga, Sandiaga Dapat Masukan dari Anies Baswedan dan Meutia Hatta |
---|
3. M. Taufik: Energi Positif Relawan Tersalurkan ke Prabowo-Sandi |
---|
4. Prabowo Subianto Batal Hadiri Tabligh Akbar PA 212 di Solo, Ini Kata Partai Gerindra |
---|
5. Taufik: Masa Pak Anies Angkat Tiga Jari ? Bisa Diketawain Orang Dong |
---|