Membaca Makna Di Balik Pesan Jokowi Kala Menyinggung Posisinya Sebagai Panglima Tertinggi TNI
"Gaya Jokowi yang orang Jawa tentu tidak langsung menegur perorangan, tapi disampaikan secara halus. Namun pesannya sangat kuat, "
Penulis:
Srihandriatmo Malau
Editor:
Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat intelijen dan militer Ridlwan Habib menyambut positif pernyataan Presiden Joko Widodo menyinggung posisinya sebagai Panglima Tertinggi TNI dalam sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/10/2017).
Di penghujung pidatonya, Jokowi tiba-tiba kembali mengingatkan kepada jajarannya bahwa dirinya selaku Panglima Tertinggi TNI Angkatan Darat, Laut, dan Udara.
Menurut Ridlwan Habib, pesan Jokowi itu merupakan penegasan bahwa sebagai panglima tertinggi, Presiden memegang tongkat komando terhadap seluruh angkatan TNI.
Baca: Pemberantasan Teroris yang Dilakukan TNI Bisa Lebih Senyap
"Saya kira ini menunjukkan kendali komando Presiden masih sangat efektif, " ujar pengamat intelijen dan militer dari Universitas Indonesia ini kepada Tribunnews.com, Senin (2/10/2017).
Gaya politik Jokowi yang sarat pesan melalui simbol-simbol sangat terlihat jelas ketika menyinggung posisinya sebagai Panglima Tertinggi TNI.
"Gaya Jokowi yang orang Jawa tentu tidak langsung menegur perorangan, tapi disampaikan secara halus. Namun pesannya sangat kuat, " jelas Peneliti Terorisme ini.
Baca: Ini Penjelasan Polri Soal 280 Senjata Impor di Bandara Soekarno-Hatta
Presiden Jokowi juga membuktikan mendengar suara masyarakat yang ingin menonton film G30S dengan langsung berbaur dengan warga di Korem Bogor.
"Presiden bersila duduk di Korem, itu tingkat komandonya level Bupati, ini sebagai simbol bahwa Presiden tidak menganggap isu itu genting dan heboh," katanya.
Soal senjata, Presiden juga sudah menugaskan Menkopolhukam Wiranto untuk menyelesaikan mekanisme komunikasi antar lembaga.
"Saya kira pesan Presiden agar pejabat bekerja saja tanpa membuat gaduh itu menegaskan kendali komando yang efektif, " tegasnya.
Jangan Rusak Soliditas TNI-Polri
Ridlwan menambahkan soliditas TNI dan Polri tidak boleh dirusak dengan isu dan upaya adu domba.