Senin, 29 September 2025

Erupsi Gunung Agung

Bule Ramai-ramai ke Gunung Agung, Ada yang Gunakan Terjun Payung Mendarat di Kuburan

Terbaru, seorang warga negara asing (WNA) asal Estonia, Jaano Rasa, yang mendaki Gunung Agung, Jumat (29/12/2017).

Editor: Hasanudin Aco
Istimewa via Tribun Bali
Jaano Rassa yang memakai baju hitam tampak berfoto dengan petugas keamanan dari kepolisian dan TNI di Rendang, Jumat (29/12/2017) kemarin. 

TRIBUNNEWS.COM, BALI - Makin banyak saja bule yang nekat mendaki Gunung Agung yang sedang erupsi.

Terbaru, seorang warga negara asing (WNA) asal Estonia, Jaano Rasa, yang mendaki Gunung Agung, Jumat (29/12/2017).

Setelah mendaki jalan kaki, ia turun dengan terjun payung hingga mengejutkan warga Besakih.

Jaano mendaki Gunung Agung dari jalur Pengubengan, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, hanya seorang diri.

Entah bagaimana caranya, ia lolos dari penjagaan petugas di portal.

Pria yang bekerja sebagai kriminolog di lembaga pemasyarakatan kejaksaan negeri di Estonia ini mengaku melakukan aksi berbahaya tersebut hanya karena hobi.

Baca: Pesan Wapres Jusuf Kalla kepada Pengungsi Gunung Agung

Sesuatu yang memacu adrenalin adalah kesukaannya.

Dirinya mengaku tak ada niatan lain melakukan ini kecuali menyalurkan hobi.

Ia ingin melihat keindahan alam dari ketinggian serta kondisi Gunung Agung yang sedang erupsi.

WNA yang tinggal di salah satu hotel di Candidasa, Desa Bugbug, Kecamatan Karangasem, ini mengaku sampai di Gunung Agung pada Kamis (28/12/2017) sekitar pukul 23.30 Wita.

Dia diantar empat orang rekannya.

Sampai di Pengubengan, Jaano naik seorang diri.

Sedangkan rekannya kembali ke Candidasa, dan menjemput pagi hari.

Menurut Kapolsek Rendang, AKP I Nengah Brata, aksi nekat ini dilakukan dini hari.

Selama perjalanan menuju puncak gunung dia memakai petunjuk arah google maps.

Perjalanan ke puncak ditempuh sekitar 3-4 jam.

ia sempat berkeliling di puncak hingga 1,5 jam.

Lalu terjun dari ketinggian dengan terjun payung.

Selain karena hobi, Jaano mengaku penasaran akan kondisi Gunung Agung.

Dia mengetahui bahwa ada larangan untuk mendaki gunung karena sedang erupsi.

Tapi dia ingin tahu kondisi gunung secara langsung. Bukan dari omongan orang lain, atau media sosial yang lagi ramai-ramainya.

"Dia berputar beberapa menit di atas seputaran Pura Besakih. Menjelang pagi, dia sempat menyaksikan erupsi hembusan asap hitam di puncak Gunung Agung," kata AKP I Nengah Brata.

Sekitar pukul 07.40 Wita, Jaano medarat di Ulun Setra Besakih, Desa Besakih.

Warga yang melihat aksinya cukup banyak.

Krama berbondong-bondong datang ke Ulun Setra untuk melihat Jaano mendarat dengan selamat.

Sejumlah rekannya kemudian langsung menjemput sekitar Desa Besakih.

"Tujuan mendaki hanya ingin menyalurkan hobinya. Sebelum Gunung Agung, dia juga sempat terjun dari Gunung Batur di Kintamani, Bangli. Kegiatan ini juga sering dilakukan di Eropa," kata Brata, yang merupakan mantan Kapolsek Bebandem, Karangasem

Setelah mendarat dia sempat dimintai keterangan tentang aksi nekat yang dilakukan di zona berbahaya.

"Dia diberikan imbaun tentang tak boleh mendaki dan beraktivitas di zona merah. Ia juga membuat pernyataan dengan tulis tangan agar tak mengulangi kembali," imbuh Brata.

Sehari sebelumnya, Kamis (28/12), tiga WNA juga nekat mendaki Gunung Agung hingga ke puncak, sekitar pukul 02.00 Wita. Mereka adalah Evgenii Klepikov dari Rusia, Martin Slisans (Latvia), serta Vorobiei Yevhan (Ukraina).

Ketiga WNA tersebut mendaki Gunung Agung dengan jalur yang berbeda. Klepikov naik melalui jalur Pura Pasar Agung Sebudi, Desa Sebudi, Kecamatan Selat.

Sedangkan sisanya mendaki dari jalur Pura Pasar Agung Sibetan, Banjar Dinas Yeh Kori, Desa Adat Sibetan, Kecamatan Bebandem.

Pada 5 Oktober lalu, seorang WNA Perancis Karl Kaddouri juga pernah mendaki Giri Tohlangkir.

Karl mengunggah video serta foto saat dirinya berada di kawah Gunung Agung dan sempat menjadi viral. (*)

Penulis: Saiful Rohim

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan