Selasa, 2 September 2025

Gerindra: Tak Perlu Jadi Polemik Pertemuan Jokowi dan PSI di Istana

Pertemuan itu ngak usah dibikin jadi polemik begitu. Bagi Gerindra itu tidak menjadi soal

Editor: Johnson Simanjuntak
twitter
Presiden Jokowi menerima tiga pengurus DPP PSI di Istana Merdeka Jakarta, Kamis (1/3/2018). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Gerindra tidak terlalu mempersolkan terjadinya pertemuan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Pengurus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Istana Kepresidenan, Kamis (1/3/2018).

Bahkan menurut Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, pertemuan sekitar 90 menit itu tidak perlu menjadi polemik.

"Pertemuan itu ngak usah dibikin jadi polemik begitu. Bagi Gerindra itu tidak menjadi soal, Presiden mau bertemu siapa tidak ada persoalan disitu," tegas Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan ‎(MKD) ini kepada Tribunnews.com, Jumat (2/3/2018).

Karena anggota DPR RI ini menyakini pertemuan 90 menit antara Presiden Jokowi dengan Pengurus PSI bukan hanya membahas mengenai kepentingan pribadi terkait politik pemilu.

Namun, selain membahas dukungan kepada Jokowi di Pilpres 2019, dia menyakini, membahas aneka persoalan bangsa juga mendapat porsi yang tak kalah besar dalam pertemuan tersebut.

Baca: PSI Resmi Dukung Ridwan Kamil untuk Pilkada Jabar 2018

Paling tidak menurutnya, PSI turut membicarakan soal UU MD3. PSI siap mendukung Jokowi apabila menerbitkan perppu terkait UU MD3.

"Jadi pembicaraan yang dibicarakan hanya persoalan politik pribadi Presiden Jokowi dan PSI. Banyak hal mengenai bangsa dan negara ini pasti juga dibahas," katanya.

Lebih juah ia pun menanggapi terkait sejumlah pihak yang terlalu mempersoalkan kenapa Presiden Jokowi memakai ruang negara yakni Istana Kepresidenan saat bertemu pengurus PSI?

Sekali lagi ia menegaskan adalah hak Presiden mau bertemua siapa saja di Istana Kepresidenan, termasuk ketika menerima Pengurus PSI.

Alasan, efisiensi dan menghindari rumitnya protokoler Kepresidenan bila dilakukan di luar Istana menurutnya, bisa dipahami ketika pertemuan digelar di Istana Kepresidenan.

"Banyak hal juga yang harus dikerjakan Presiden. Pertemuan itu hanya 90 menit. Kalau di luar istana banyak yang hal terkait protokoler harus disiapkan hingga steril, hanya untuk 90 menit pertemuan. Kurang baik juga demikian," ujarnya.

Adalah hak presiden Jokowi, tegasnya kembali, untuk bertemua siapapun dan kapan pun di Istana Kepresidenan. Termasuk beberapa waktu lalu juga Presiden Jokowi mengundang dan bertemu dengan para pelawak di Istana Kepresidenan.

"Jadi tidak usah dibikin jadi polemeik pertemuan tersebut," tegasnya.

Penjelasan Jokowi

Presiden Jokowi meminta PSI yang berisi anak-anak muda bisa menawarkan hal-hal yang baru kepada masyarakat.

Hal itu disampaikan Jokowi saat menerima para pengurus PSI di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (1/3/2018) kemarin.

"Ini kan partainya anak muda, PSI ini. Saya sampaikan, ditawarkan hal-hal yang baru," kata Jokowi kepada wartawan di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (2/3/2018).

Namun, saat ditanya seperti apa hal-hal baru yang sebaiknya ditawarkan PSI ke masyarakat, Jokowi mempersilahkan para kader PSI untuk mencari dan menemukannya sendiri.

Ia meyakini, anak-anak muda yang ada di PSI bisa menemukan hal-hal baru yang bisa menarik suara pemilih.

"Mungkin platform politik, cara-cara berkampanye ala anak muda. Mungkin juga dalam orasinya anak muda banget," kata Jokowi.

lebih lanjut Jokowi tak menjawab apakah pertemuan dengan PSI tersebut turut membahas mengenai pemenangannya pada pemilihan presiden 2019 mendatang.

Jokowi hanya menegaskan, pertemuan yang berlangsung tertutup selama sekitar 90 menit itu hanya ajang silaturahmi biasa antara ia dan PSI sebagai parpol pendukung.

Menurut Jokowi, pertemuan berlangsung santai. Para pengurus PSI yang hadir ke istana yakni Ketua Umum Grace Natalie, Sekjen Raja Juli Antoni dan Ketua DPP Tsamara Amani.

"Mereka bersyukur karena sudah bisa lolos, bisa ikut pemilu. Intinya itu," kata Jokowi.(*)

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan