Kamis, 21 Agustus 2025

Pilpres 2019

Elektabilitas Jokowi Meningkat Berdasar Survei Kompas, PDIP Imbau Kader Tak Cepat Puas

Berdasarkan hasil survei Litbang Kompas elektabilitas Presiden Joko Widodo atau Jokowi meningkat dalam enam bulan terakhir.

Editor: Adi Suhendi
Tribunnews.com/ Fransiskus Adhiyuda
Sekertaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berdasarkan hasil survei Litbang Kompas elektabilitas Presiden Joko Widodo atau Jokowi meningkat dalam enam bulan terakhir.

Elektabilitas Jokowi merengsek naik menjadi 55,9 persen.

Elektabilitas itu meningkat dibanding enam bulan lalu, yakni 46,3 persen atau naik 9,6 persen.

Baca: Penasihat Hukum Setya Novanto Pertimbangkan Ajukan Banding

Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Hasto Kristiyanto mengatakan, mengacu dari hasil survei itu, artinya kepemimpinan Jokowi diterima masyarakat.

Namun, Hasto mengimbau kepada seluruh kader tak cepat puas dengan elektabilitas Jokowi yang merengsek naik.

Kader diminta untuk tetap bergerak, bekerja mempromosikan Jokowi sebagai Calon Presiden pada Pilpres 2019 di akar rumput.

Baca: Diisukan Jadi Bos Bulog, Jusuf Kalla Puji Prestasi Budi Waseso di BNN

"Kami mengharapkan kepada seluruh kader partai tidak cepat berpuas diri. Justru dengan kepercayaan rakyat tersebut kami bekerja lebih keras lagi, harus berada di tengah rakyat lebih sering lagi," ujar Hasto di kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (24/4/2018).

Menurut Hasto, elektabilitas Jokowi meningkat karena memberikan perhatian begitu besar di pelbagai bidang pelayanan publik, yakni bidang pendidikan, kesehatan, dan pembangunan infrastruktur.

"Sentuhan terhadap aspek kebudayaan juga tidak kita lupakan," ujar Hasto.

Baca: Praperadilan Ditolak, Calon Gubernur Sulawesi Tenggara Tetap Berstatus Tersangka

Survei Litbang Kompas menunjukkan elektabilitas Jokowi mengalami kenaikan.
Sementara elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang menjadi penantang terkuat petahana justru mengalami penurunan.

Dikutip dari Kompas, Senin (23/4/2018), responden yang memilih Jokowi apabila pilpres digelar saat ini mencapai 55,9 persen.

Baca: Usai Vonis, MKD Akan Gelar Rapat Bahas Status Setya Novanto di DPR

Angka itu meningkat dibandingkan dengan enam bulan sebelumnya, elektabilitas Jokowi masih 46,3 persen.

Sementara itu, potensi keterpilihan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto 14,1 persen, turun dari hasil survei enam bulan lalu yang merekam angka 18,2 persen.

Survei dilakukan pada 21 Maret-1 April 2018 sebelum Prabowo menyatakan kesiapannya maju sebagai calon presiden di Rakornas Partai Gerindra, 11 April lalu.

Survei tatap muka ini dilakukan kepada 1.200 responden secara periodik oleh Litbang Kompas pada 21 Maret-1 April 2018.

Populasi survei warga Indonesia berusia di atas 17 tahun. Reponden dipilih secara acak bertingkat di 32 provinsi Indonesia dan jumlahnya ditentukan secara proporsional.

Tingkat kepercayaan survei ini 95 persen, margin of error plus minus 2,8 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan