Ali Mochtar: Banyak Anak Sekolah Tak Lagi Hormat kepada Bendera Merah Putih
berdasarkan hasil penelitian, terdapat anak-anak di sekolah beragama Islam yang tidak bergaul dengan pemeluk agama lain.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin, mengatakan Presiden Joko Widodo mempunyai alasan mengapa memfokuskan pada pembinaan ideologi pancasila.
"Saya kasih tahu teman-teman kenapa badan pembinaan ideologi pancasila menjadi sesuatu yang sangat amat mendapat perhatian serius dari presiden," ujar Ali Mochtar, ditemui di kantor DPD Golkar Jakarta, Jumat (1/6/2018).
Dia menjelaskan, di beberapa tempat terdapat anak-anak sekolah tidak lagi hormat terhadap bendera merah-putih. Mereka beralasan karena hormat kepada bendera pusaka termasuk Thogut.
Sementara itu, kata dia, berdasarkan hasil penelitian, terdapat anak-anak di sekolah beragama Islam yang tidak bergaul dengan pemeluk agama lain.
"Jadi apa artinya ada pembinaan-pembinaan ideologi Pancasila itu yang telah mengalami erosi sangat dalam. Itu sebabnya perhatian presiden kepada badan pembinaan ideologi Pancasila itu menjadi sesuatu yang diprioritaskan," tambahnya.
Sebelumnya, sempat terjadi polemik mengenai pemberian gaji lebih dari Rp 100 juta untuk para Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
Aturan mengenai gaji pimpinan BPIP ini terdapat dalam Peraturan Presiden Nomor 42 Tahun 2018 yang diteken Presiden Joko Widodo pada 23 Mei lalu.
Dengan Perpres itu, Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Dewan Pengarah BPIP mendapatkan hak keuangan Rp 112.548.000 per bulan.