Gempa di Lombok
BNPB Sebut Lombok Utara Jadi Wilayah Terparah Terdampak Gempa
"Masyarakat di sana tidak ada yang minta dievakuasi. Mereka secara spontanitas mengungsi ketika terjadi gempa dan terjadi peringatan dini tsunami,"
Penulis:
Yanuar Nurcholis Majid
Editor:
Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Nurcholis Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut wilayah Lombok Utara menjadi daerah yang mendapat dampak paling parah akibat gempa 7.0 skala richter yang mengguncang Lombok dan sekitarnya.
Berdasarkan data BNPB, 50 hingga 80 persen rumah di wilayah Lombok Utara mengalami kerusakan cukup parah.
Baca: Mabes Polri Pastikan Penyidikan Kasus Luna Maya dan Cut Tari Tetap Berjalan
Mayarakat di wilayah tersebut pun banya yang mengungsi di bukit-bukti dan desa-desa yang belum terjangkau.
"Masyarakat di sana tidak ada yang minta dievakuasi. Mereka secara spontanitas mengungsi ketika terjadi gempa dan terjadi peringatan dini tsunami, mereka lari ke bukit-bukit, jumlahnya ribuan," ujar Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, di kantor BNPB, Jakarta Timur, Senin (6/8/2018).
Baca: Sandiaga Gandeng Pemerintah Pusat dan Pelaku Industri Atasi Polusi Udara di Jakarta
Selain itu, Sutopo memprediksi jumlah pengungsi saat ini mencapai angka 20.000 jiwa.
"Kami belum menghitung per kabupaten. Tapi kalau lihat total, diprediksi jumlah pengungsi 20 ribu," ujar Sutopo.
Sutopo pun belum dapat memastikan daerah mana saja yang saat ini belum mendapatkan bantuan dari pemerintah.
Baca: BNPB: Jumlah Korban Meninggal Dunia Akibat Gempa Lombok Bertambah Jadi 98 Orang
"Kita tidak bisa pastikan. Ini hari pertama, H+1 itu ketika kejadian dalam kondisi seperti ini datanya. Tidak mungkin anda menuntut datanya itu detil," ucap Sutopo.