Gempa di Lombok
Tim SAR Gabungan Berhasil Evakuasi Lebih dari 2.000 Wisatawan dari Pulau Gili
"3 pulau ini aman dari gempa dan tsunami. Tapi mereka ingin pulang keluar dari pulau jadi pemerintah evakuasi bukan paksaan,"
Penulis:
Yanuar Nurcholis Majid
Editor:
Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Nurcholis Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menerangkan bila tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi 2000 sampai 2700 wisatawan dari tiga lokasi di Lombok.
Wisatawan yang terdiri dari wisatawan domestik maupun mancanegara tersebut berhasil di evakuasi dari tiga tempat di Lombok yakni Gili Trawangan, Gili Air, dan Gili Meno.
Baca: Soal Pidato Berantem, Fahri Hamzah: Jokowi Tidak Pernah Berpidato yang Menyatukan Rakyat
Setelah berhasil dievaluasi semua wisatawan itu dievakuasi menuju Pelabuhan Bangsal, Lombok Utara.
Kemudian, para wisatawan akan diarahkan menuju Mataram.
"Mereka ingin pulang keluar dari Bandara Internasional Lombok. Ada pula wisatawan yang tetap ingin tinggal di hotel. Sebagian besar dari mereka ingin pulang," ujar Sutopo Purwo Nugroho Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, di kantor BNPB, Jakarta Timur, Senin (6/8/2018).
Baca: Fahri Hamzah: Uang Ganti Rugi Rp 30 Miliar dari PKS Akan Digunakan untuk Perbaikan Partai
Hal tersebut mengakibatkan meningkatnya jumlah keberangkatan di sejumlah bandara Internasional di Lombok dan Bali.
Hingga saat ini Sutopo mengatakan ada penambahan 18 penerbangan.
Dirinya juga menyebut Bandara Internasional Lombok dibuka selama 24 jam.
"Proses evakuasi masih berlangsung. Ternyata jumlah wisatawan dari 3 Gila lebih dari 1000 jiwa. 2000 sampai 2700 sudah dievakuasi dan saat ini masih dalam proses evakuasi," jelasnya.
Baca: Hiu Paus yang Sempat Terjaring Pukat Nelayan di Flores Timur Akhirnya Dilepas
Selain wisatawan, Sutopo mengatakan karyawan resort dan hotel yang berada di sana pun ingin keluar dari 3 Gili tersebut.
Hal tersebut disebabkan adanya informasi mengenai gempa dan tsunami.
"3 pulau ini aman dari gempa dan tsunami. Tapi mereka ingin pulang keluar dari pulau jadi pemerintah evakuasi bukan paksaan," ucap Sutopo.