Pemilu 2019
Ketua Umum PSI Grace Natalie Tak Tertarik Gabung dengan PKB
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie tidak tertarik untuk bergabung dengan partai politik yang telah lolos ke parlemen.
Editor:
Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie tidak tertarik untuk bergabung dengan partai politik yang telah lolos ke parlemen.
Hal tersebut disampaikan Grace Natalie menjawab ajakan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, agar partai-partai yang tidak mendapatkan kursi di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk bergabung.
"Enggak lah, sama sekali tidak. Kita punya platform baik kok," ucap Grace di Jakarta, Kamis (19/4/2019).
Menurut Grace, PSI memiliki infrastruktur digital yang lebih baik dibandingkan partai politik lainnya.
Sehingga, kader PSI yang lolos di tingkat DPRD Provinsi, Kabupaten/Kota akan menerapkan kerja yang transparan.
"Kami di sana nanti, yang PSI gagas adalah transparansi kinerja dewan dan itu bisa kita lakukan. Melalui aplikasi solidaritas, rapat-rapat akan live, termasuk membahas peraturan daerah dan anggaran," kata Grace Natalie.
Baca: Ketua Umum PKB: Tsamara Amany PSI Kalau Mau ta Kasih Wakil Ketua Umum
Dengan kerja yang transparan dan dapat dipantau serta dinilai sendiri oleh masyarakat melalui aplikasi tersebut, Grace Natalie menyakini perolehan suara untuk PSI pada Pemilu akan datang dapat lebih banyak lagi dari saat ini 2 persen atau 3 juta suara.
"Jadi ini akan menyenangkan dan kita sudah tidak sabar, apa yang kita idam-idamkan eksperimen politik. Kalau ini bisa kita bawa ke level DPRD dan masyarakat bisa melihat cara kerja aplikasi ini, maka kami optimis banget 2024 orang akan lebih banyak mendukung PSI," paparnya.
Sebelumnya, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengatakan, partai politik yang tidak lolos ke parlemen bisa bergabung ke partai yang lolos.
Sebab, menurut Cak Imin, tidak perlu banyak partai di Indonesia.
"Pengalaman berharga yang bisa jadi pelajaran. Tidak usah banyak-banyak partai, gabung saja yo. Yang gagal gabung," kata Cak Imin.
Cak Imin juga menawarkan posisi waketum untuk politisi PSI lainnya, Tsamara Amany.
"Kita welcome, sangat buka pintu, Tsamara PSI kalau mau ta' kasih wakil ketua umum," ujar Cak Imin.
Berdasarkan hasil hitung cepat atau quick count, PSI memang tidak melewati ambang batas parlemen, yakni 4 persen.
Baca: Belasan Petugas KPPS Meninggal Dunia: Terkena Serangan Jantung, Kelelahan hingga Gantung Diri
Grace Natalie menegaskan, anak-anak muda PSI telah terlibat dalam sebuah perjuangan yang luar biasa.
Dia menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berjuang bersama PSI dalam Pileg 2019.
Di tengah apatisme politik, kata Grace Natalie, PSI berhasil membuktikan bahwa orang mau berkontribusi seperti menyumbang uang, membantu mencetak alat peraga kampanye, menyumbang tenaga, pikiran, bahkan meninggalkan pekerjaan mereka demi berjuang bersama PSI.
"Saya meminta kawan-kawan pengurus dan caleg tidak putus asa dan tetap menjaga suara kita. Meskipun kandas melewati parliamentary threshold di level nasional, tapi saya yakin bahwa akan banyak kawan-kawan yang berpeluang mendapatkan kursi di DPRD provinsi dan kabupaten kota. Ini adalah modal politik yang harus kita rawat," ujar Grace Natalie.
Sementara Sekretaris Jenderal PAN, Eddy Soeparno mengaku bersyukur dengan hasil yang diperoleh partainya di Pemilu Legislatif 2019.
PAN menurut Eddy berdasarkan sejumlah kajian dan laporan mampu memperoleh 6,5 sampai 7 persen suara.
"PAN menjadi salah satu dari sejumlah partai yang insya Allah akan lolos parlemen treshold termasuk DPR RI," ujar Eddy Soeparno.
Menurut Eddy Soeparno. lolosnya PAN ke parlemen karena mampu melewati ambang batas parlemen yang hanya 4 persen mematahkan prediksi sejumlah lembaga survei selama ini.

"Kami juga merasa bahwa PAN optomis bahwa perolehan kursi yang kursi akan diperoleh pemilu 2019, akan meningkat dibandingkan perolehan kursi kami di Pemilu sebelumnya ini yang saat ini berjumlah 48," katanya.
Berdasarkan kajian partai, suara yang diperoleh PAN di Pileg cukup merata, termasuk di wilayah wilayah luar Jawa.
Lolosnya pan patut disyukuri mengingat pemilu saat ini sangat berat. Sebagian dari partai koalisi yang mengusung paslon 02, tentu fokus tenaga dan pikiran kami dicurahkan secara optimalkan untuk pemenangan kedua hal, yaitu pilpres dan pemilu legislatif saat ini," ujar dia.
Berdasarkan hitung cepat Litbang Kompas dengan data yang masuk 87 persen perolehan suara PAN di Pemilu kali ini sebesar 6,57 persen.
Perolehan tersebut turun dari 2014 lalu yang memperoleh 7,59 suara. (tribun network/seno/dennis/malau)