Jumat, 3 Oktober 2025

Alasan Hoaks Audrey Yu Jia Hui Cepat Viral, Pengamat Medsos Sebut Faktor Minoritas dan Bombastis

Alasan Hoaks Audrey Yu Jia Hui Cepat Viral, Pengamat Medsos Sebut Faktor Minoritas dan Bombastis

Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Twitter @nithasist
Alasan Hoaks Audrey Yu Jia Hui Cepat Viral, Pengamat Medsos Sebut Faktor Minoritas dan Bombastis 

Alasan Hoaks Audrey Yu Jia Hui Cepat Viral, Pengamat Medsos Sebut Faktor Minoritas dan Bombastis

TRIBUNNEWS.COM - Hoaks mengenai Audrey Yu Jia Hui, gadis asal Surabaya yang disebut jenius, cepat viral di media sosial.

Pengamat media sosial dari Southeast Asia Freedom of Expression Network (SAFE Net), Damar Juniarto, menyebut faktor narasi minoritas dan bombastis sebagai dua di antaranya.

Damar memberikan komentarnya mengenai alasan viralnya hoaks tersebut.

Dilansir Kompas.com, Damar mengatakan, hoaks Audrey Yu Jia Hui cepat viral karena berupa cerita inspiratif yang ditunggu banyak orang.

Baca: Fakta & Hoaks Tentang Audrey Yu Jian Hui, dari Bekerja di Nasa Hingga Tawaran Jokowi

Baca: Klarifikasi Istana tentang Kabar Audrey Bertemu Jokowi dan Dapat Tawaran Kerja di BPPT

Damar mengungkapkan, masyarakat cenderung untuk mudah dan lebih cepat menyebarkan kabar baik yang bersifat bombastis dan inspiratif.

"Orang mudah terpancing dengan cerita-cerita yang bombastis, yang zero to hero, yang inspiratif, itu memang dicari banyak orang. Oleh karena itu menjadi sebab kenapa orang antusias untuk menyebarkan," kata Damar kepada Kompas.com, Selasa (9/7/2019), dikutip Tribunnews.

Damar menilai, kabar baik dan inspiratif dari sosok Audrey ditunggu-tunggu oleh masyarakat.

Selama ini, masyarakat telah jenuh dengan berita-berita yang sifatnya negatif.

Sosok Audrey yang berasal dari kelompok minoritas, kata Damar, juga menjadi salah satu faktor yang membuat masyarakat senang menyebarkan kabar tersebut tanpa memverifikasinya terlebih dahulu.

"Orang Indonesia itu jenuh, perlu inspirasi, perlu cerita yang inspiratif. Kemudian begitu ada cerita yang melambungkan nama sedikit kemudian dianggap kebenaran tanpa dicek keseluruhannya," ujar Damar.

Damar juga berkomentar tentang dibawanya nama Presiden Joko Widodo.

Menurut Damar, dibawanya nama Jokowi dalam kabar hoaks yang beredar tidak begitu berpengaruh pada masifnya penyebaran kabar tentang Audrey.

"Saya lebih melihatnya orang terpesona kepada kecerdasannya dan pada narasi minoritasnya," kata Damar.

Sebelumnya, nama Audrey Yu Jia Hui belakangan ini ramai diperbincangkan.

Disebut sebagai gadis jenius, Audrey Yu dikabarkan tengah bekerja di National Aeronautics and Space Administration (NASA) dan bertemu Presiden Joko Widodo di KTT G-20 di Jepang.

Terkait ramainya pembicaraan soal Audrey ini, penerbit Bentang Pustaka memberikan klarifikasi melalui akun Twitter resminya, @bentangpustaka.

Dalam klarifikasinya, Bentang Pustaka mengungkapkan pihaknya telah mengenal baik sosok Audrey Yu karena pernah bekerja sama dalam menerbitkan buku.

Dirangkum Tribunnews dari berbagai sumber, berikut fakta-fakta Audrey Yu Jia Hui :

1. Bekerja di NASA dan bertemu Jokowi

Sosok Audrey Yu Jia Hui menjadi viral setelah video tentang dirinya beredar luas di WhatsApp dan Facebook.

Dalam video yang beredar, dikatakan Audrey saat ini bekerja di NASA dan mendapat gaji sebesar Rp 200 juta per bulan.

Tak hanya itu, Audrey juga dikabarkan pernah bertemu Presiden Jokowi dalam KTT G-20 yang digelar di Jepang.

Saat bertemu dengan Jokowi, Audrey disebut-sebut mendapat penawaran untuk bekerja di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

2. Klarifikasi Bentang Pustaka

Terkait ramainya pemberitaan hoaks soal Audrey Yu yang disebut bekerja di NASA dan mendapat tawaran pekerjaan dari Jokowi, penerbit buku Bentang Pustaka memberikan klarifikasi.

Pihak Bentang Pustaka mengaku telah mengenal baik sosok Audrey karena pernah bekerja sama dalam menerbitkan dua buku tulisan gadis asal Surabaya ini.

Dalam klarifikasi yang ditulis melalui Twitter pada Minggu (7/7/2019), Bentang Pustaka mengaku pihaknya telah mengklarifikasi berita tentang Audrey Yu pada keluarganya via WhatsApp.

"Siang ini kami mendapatkan klarifikasi langsung dari orang tua #Audrey terkait berita tersebut.

Sudah jelas bahwa berita yang ramai dibahasa itu hoax."

Ayah Audrey, Budi Loekito, mengatakan bahwa sang putri tidak pernah bertemu Presiden Jokowi dan bekerja di NASA.

Lebih lanjut, Budi menyebutkan saat inI Audrey Yu tengah menempuh pendidikan S2/S3 di Amerika.

"Dengan hormat,

Bersama ini, saya Budi Loekita (orang tuanya Audrey) bermaksud memberikan klarifikasi sebagai berikut :

1. Audrey tidak pernah ketemu dengan bapak Presiden Jokowi.

2. Audrey tidak pernah bekerja di NASA.

3. Audrey masih S1 dan sedang mengambil S2/S3 di Amerika.

Semoga penjelasan di atas, bisa menjernihkan berita yang beredar saat ini."

3. Klarifikasi pihak Istana

Tak hanya Budi Loekito selaku orang tua, pihak Istana juga membantah soal kabar yang mengatakan Audrey Yu bertemu Joko Widodo saat KTT G-20 di Jepang dan mendapat tawaran pekerajaan.

Sekretaris Kabinet, Pramono Anung, mengungkapkan pertemuan antara Audrey dan Jokowi tidak pernah terjadi.

"Tidak pernah ada pertemuan (Audrey Yu) dengan Presiden," ujar Sekretaris Kabinet Pramono Anung kepada Kompas.com, Senin (8/7/2019).

Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, juga mengatakan hal serupa.

Retno menyebutkan agenda Jokowi dipenugi acara resmi KTT G-20.

"Sepanjang pengetahuan saya waktu Presiden sangat terbatas selama G-20 dan penuh dengan acara resmi G20," kata Menlu Retno.

4. Sosok Audrey Yu

Audrey Yu Jia Hui merupakan gadis keturunan Tionghoa-Indonesia.

Dikutip Tribunnews dari Mizan Store, Audrey merampungkan studi S1-nya di The College of William and Mary di Virginia, Amerika Serikat pada usia 16 tahun dengan gelar summa cum laude.

Saat berusia 10 tahun, Audrey pernah memecahkan rekor MURI untuk ujian TOEFL dengan skor 573.

Ia juga tergabung dalam organisasi Phi Beta Kappa sebagai anggota.

Phi Beta Kappa adalah organisasi yang mengakomodasi orang-orang berprestasi di bidang ilmu pengetahuan.

Tak hanya itu, penerbit buku Bentang Pustaka mengungkapkan Audrey Yu hanya membutuhkan waktu satu tahun untuk menyelesaikan pendidikan SMP-nya.

(Tribunnews.com/Citra Agusta Putri Anastasia/Pravitri Retno W, Kompas.com/Ardito Ramadhan/Ihsanuddin)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved