Kasus Novel Baswedan
Disinggung Beda Tim Teknis dengan Tim Pendahulu, Ini Jawaban Polri
Ia menegaskan tim teknis yang diketuai oleh Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Pol Nico Afinta itu lebih matang dan komprehensif daripada tim-tim terd
Penulis:
Vincentius Jyestha Candraditya
Editor:
Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim teknis beranggotakan 120 orang yang mengusut kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan sudah mulai bekerja hari ini, Kamis (1/8).
Disinggung pembeda antara tim teknis saat ini dengan tim terdahulu yang mengusut kasus Novel, Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan pihaknya masih akan fokus melakukan assessment kembali.
"Kita masih fokus, pertama temuan atau hasil investigasi dari tim pertama yang dipimpin Kapolda Metro. Itu nanti diassesment kembali, nanti kita juga akan menindaklanjuti apa yang menjasi hasil temuan kombinasi tim gabungan kemarin," ujar Dedi, di Bareskrim Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (1/8/2019).
Baca: Karding: Menteri Harus Lebih Gila dari Presidennya
Ia menegaskan tim teknis yang diketuai oleh Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Pol Nico Afinta itu lebih matang dan komprehensif daripada tim-tim terdahulu.
"Yang jelas secara teknis ini sudah dipersiapkan jauh lebih matang dan komprehensif, lebih mengkerucut. Semuanya akan didalami dan asesmen lagi dalam rangka untuk efektifitas, efisiensi dari tim ini bekerja," ungkapnya.
Baca: Ditangkap karena Sering Memalak, Preman Ini Malah Debat dengan Polisi
Lebih lanjut, dari 120 orang anggota tim teknis kasus Novel, mantan Wakapolda Kalimantan Tengah itu menyebut adanya pelibatan antara tim lama dengan orang-orang baru. Namun, lebih banyak orang baru yang dilibatkan dalam tim tersebut guna mengungkap pelaku.
"Tentunya ada yang (anggota) tim lama dilibatkan karena mereka melakukan proses investigasi, penyelidikan dari awal. Tapi ada yang baru. (Justru) Banyak yang baru dilibatkan dalam tim ini agar bisa bekerja lebih efektif, efisien secara scientific," pungkasnya.