Senin, 25 Agustus 2025

Demo Tolak RUU KUHP dan KPK

Fakta-fakta Terungkap Saat 5 Ambulans Ditemukan Memuat Batu dan Bensin Saat Terjadi Demo

Akun Instagram @TMCPoldaMetro mengunggah dua video ambulans yang disebut milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Editor: Hendra Gunawan
Instagram via Kompas.com
Salah satu ambulans milik Pemperov DKI yang ditahan polisi karena ketahuan mengangkut batu dan bensin saat kerusuhan di sekitar Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, Kamis (26/9/2019) dini hari. Di bodi ambulans tertera tulisan Puskesmas Kec. Pademangan. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Akun Instagram @TMCPoldaMetro mengunggah dua video ambulans yang disebut milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Dalam unggahan tersebut, dituliskan bahwa ambulans itu diduga digunakan untuk mengangkut batu dan bensin saat terjadi aksi kerusuhan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta.

“02:15 #Polri amankan 5 kendaraan ambulan milik Pemprov DKI Jakarta yang digunakan untuk mengangkut batu dan bensin yang diduga untuk molotov di dekat Gardu Tol Pejompongan Jl. Gatot Subroto,” bunyi keterangan video yang diunggah pada Kamis (26/9/2019) pagi.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono membenarkan bahwa polisi mengamankan lima ambulans berlogo Pemerintah Provisnis DKI Jakarta itu.

Saat ini polisi telah membawa mobil ambulans itu ke Polda Metro Jaya.

"(Mobil ambulans beserta sopir) diamankan di Polda Metro Jaya untuk dimintai keterangan," ujar Argo.

Sudah sesuai SOP

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meyakini, petugas di dalam ambulans milik Pemprov DKI Jakarta yang ditahan polisi telah bekerja sesuai prosedur.

Tiga petugas berada di dalam ambulans itu, yakni seorang dokter, petugas paramedik, dan sopir.

"Kami berkeyakinan bahwa petugas-petugas ini menjalankan tugasnya sesuai dengan SOP yang ada," ujar Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan.

Anies meminta semua pihak tidak buru-buru membuat kesimpulan soal ambulans Pemprov DKI yang ditahan polisi.

Baca: Daftar 25 Pemain Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2022 untuk Hadapi UEA dan Vietnam

Baca: Pelanggan Jadi Tersangka, Dia Tak Melihat Raut Keterpaksaan Saat Bersama V di Video Vina Garut

Baca: Mahasiswa Padang yang Turunkan Foto Presiden Jokowi Jadi Tersangka, Terancam Dibui 6 Tahun

Sebab, banyak peristiwa yang terjadi saat ambulans itu ditahan.

"Mereka (petugas ambulans) berada dalam situasi tadi malam, situasi lapangan yang tidak sederhana, karena itu kita tidak usah terburu-buru untuk menyimpulkan apa pun," kata dia.

Anies menyebut petugas ambulans berpotensi terkena fitnah karena bekerja di tempat yang dijauhi orang lain.

Anies justru mengapresiasi kinerja para petugas ambulans itu.

Dia juga berterima kasih kepada mereka karena telah memberikan bantuan medis kepada pihak yang membutuhkan bantuan, baik polisi, warga, maupun massa aksi.

"Saya sampaikan terima kasih, apresiasi, kepada petugas-petugas pemberani yang mau berada di tempat-tempat sulit di saat mayoritas kita menjauhi tempat-tempat sulit," ucap Anies.

Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengoordinasikan 40 ambulans sejak aksi unjuk rasa berlangsung pada Selasa (24/9/2019).

Petugas-petugas ambulans itu menyelamatkan korban aksi, baik korban yang merupakan aparat polisi, warga, maupun demonstran.

"Ada begitu banyak warga yang terselamatkan oleh kerja ambulans-ambulans ini. Dan harus dicatat bahwa mereka bekerja mengikuti SOP yang ada," ucap Anies.

BERSIHKAN SAMPAH--Pasukan PSSU  oranganperkerja langsung  membersikan sampah  yang berserakan  seusai  demo tolak RUU di depan Gedung DPR, Jalan Gatot Subroto, Senayan, Jakarta Selatan Selasa(25/9/2019)-Warta Kota/henry lopulalan
BERSIHKAN SAMPAH--Pasukan PSSU oranganperkerja langsung membersikan sampah yang berserakan seusai demo tolak RUU di depan Gedung DPR, Jalan Gatot Subroto, Senayan, Jakarta Selatan Selasa(25/9/2019)-Warta Kota/henry lopulalan (WARTA KOTA/henry lopulalan)

PMI bantah angkut batu

Palang Merah Indonesia (PMI) membantah tudingan polisi yang menyebut ambulans mereka digunakan untuk menyuplai batu untuk menyerang polisi.

Pengurus Pusat Biadng Relawan PMI Muhammad Muas menyebutkan, kardus itu bukan sengaja disimpan oleh petugas medis di dalam mobil ambulans.

Kardus berisi petasan hingga batu itu, sebut dia, adalah milik demonstran.

Kardus itu pun sudah diteliti penyidik Polda Metro Jaya. Dari penyelidikan, polisi memastikan bahwa petugas medis tidak terkait kerusuhan yang terjadi pada Kamis (25/9/2019) malam.

"Karena memang tidak terbukti bahwa petugas membawa batu dan lain itu, sedang diperiksa pemilik kardus itu sama Polda," ujar Muas.

Klarifikasi polisi Belakangan, Polda Metro Jaya mengklarifikasi informasi soal ambulans tersebut.

Argo menyebut, batu dan bensin itu bukan suplai untuk para demonstran.

Argo mengklarifikasi bahwa barang bukti itu milik demonstran yang berusaha mencari perlindungan dalam mobil ambulans.

"Jadi anggapan dari Brimob, diduga mobil ini yang digunakan perusuh, tapi bukan. Perusuh masuk ke mobil untuk perlindungan," kata Argo.

Kendaraan milik TNI yang terparkir di halaman lapangan tembak Senayan dibakar massa saat terjadi bentrokan di sekitar Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (25/9/2019) dini hari. Demonstrasi yang menuntut pembatalan revisi UU KPK dan penolakan Rancangan Kitab Undang-undang Hukum Pidana (RKUHP) berujung bentrok dengan polisi. Tribunnews/Herudin
Kendaraan milik TNI yang terparkir di halaman lapangan tembak Senayan dibakar massa saat terjadi bentrokan di sekitar Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (25/9/2019) dini hari. Demonstrasi yang menuntut pembatalan revisi UU KPK dan penolakan Rancangan Kitab Undang-undang Hukum Pidana (RKUHP) berujung bentrok dengan polisi. Tribunnews/Herudin (Tribunnews/Herudin)

Demonstran yang berlindung dalam mobil ambulans tersebut membawa barang-barang berupa batu, kembang api, dan bensin.

Tiga demonstran telah diamankan jajaran Polda Metro Jaya.

"Perusuh itu pun membawa alat ini, ada batu dan kembang api juga, mencari perlindungan masuk ke mobil (ambulans) PMI," ungkap Argo.

Saat ini, enam mobil ambulans beserta petugas kesehatan telah dikembalikan ke pihak PMI dan Pemprov DKI.

"Kita menyerahkan mobil ambulans kepada PMI dan Dinas Kesehatan DKI. Kita serahkan dengan perangkatnya artinya dengan krunya. Tapi nanti kalau mau dimintai keterangan sebagai saksi, mereka sudah siap," ungkap Argo.

Dinkes DKI Jakarta minta rehabilitasi

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti menyampaikan dua permintaan kepada jajaran Polda Metro Jaya terkait mobil ambulans milik Pemprov DKI yang diamankan anggota Brimob.

Permintaan pertama, Widyastuti berharap Polda Metro Jaya mengklarifikasi informasi yang beredar di media sosial terkait mobil ambulans yang diamankan.

Hal itu bertujuan untuk rehabilitasi nama baik Pemprov DKI Jakarta.

"Perlu adanya klarifikasi dari pihak kepolisian atas pemberitaan dan kabar dari media sosial bahwa mobil ambulans milik Pemprov DKI memang tidak digunakan untuk mengangkut batu dan bensin seperti yang sudah diberitakan selama ini," kata Widyastuti di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan.

Selanjutnya, Widyastuti juga meminta polisi mengembalikan mobil ambulans beserta petugas medis yang diamankan untuk dimintai keterangan.

Dinkes DKI Jakarta menerjunkan satu unit mobil ambulans beserta seorang dokter, seorang perawat, dan seorang sopir.

"Kami di sini dalam rangka saling berkomunikasi, berkoordinasi untuk memohon pemulangan tim medis kita yang kemarin telah dimintai keterangan oleh pihak Polda Metro Jaya," ujar Widyastuti.

Saat ini, dua permintaan dari Dinkes DKI Jakarta tersebut telah dikabulkan oleh Polda Metro Jaya. (Ambaranie Nadia Kemala Movanita)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Viral Mobil Ambulans Angkut Batu untuk Demonstran, Ini Fakta yang Terungkap",

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan