Rusuh di Papua
Panglima TNI, Kapolri dan Empat Menteri Lainnya Akan Kunjungi Wamena Pekan Depan
Ia mengatakan kunjungan tersebut dilakukan untuk memastikan stabilitas keamanan dan pelayanan masyarakat lainnya berjalan
Penulis:
Gita Irawan
Editor:
Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan dirinya bersama Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Menkopolhukam Wiranto, Menteri Sosial Agus Gumiwang, Menteri Kesehatan Nila Moeloek, Menteri BUMN Rini Soemarno, dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono akan mengunjungi Wamena, Papua pada Senin (7/10/2019) pekan depan.
Ia mengatakan kunjungan tersebut dilakukan untuk memastikan stabilitas keamanan dan pelayanan masyarakat lainnya berjalan.
Baca: Meski Perekonomian di Wamena Pulih, Tapi Harga 1 Ekor Ayam Rp 600 Ribu, Penyet Lele Rp 80 Ribu
Sejumlah pelayanan publik yang ia maksud antara lain ketersediaan listrik, kegiatan belajar mengajar, pelayanan kesehatan, juga dapur umum.
"Besok Senin 7 September 2019 Menkopolhukam, Panglima TNI, Kapolri, Mensos, Menkes, Kementerian BUMN dan PUPR akan langsung ke lapangan, ke Wamena," kata Hadi Tjahjanto usai menghadiri acara Peringatan HUT Ke-74 TNI di Halim Perdanakusuma Jakarta Timur pada Sabtu (5/10/2019).
Berdasarkan data yang diperolehnya, saat ini masih ada 3.500 pengungsi yang tersebar di kantor Koramil, Kodim, dan Polsek setempat.
Ia juga mengaku mendapat informasi bahwa para penduduk asli tidak menginginkan para pendatang yang menjadi pengungsi tersebut pulang ke daerahnya.
Para pendatang yang menjadi pengungsi tersebut pun menginginkan persoalan kerusuhan di Wamena segera selesai dan kehidupan di sana kembali berjalan normal.
"Dengan demikian bahwa banyak masyarakat Papua dan pendatang menginginkan bahwa permasalahan di Papua segera tuntas dan keamanan bisa dikembalikan seperti sedia kala," kata Hadi Tjahjanto.
Baca: Mengungsi dari Wamena, Warga NTB Mengaku Trauma dan Enggan Kembali demi Selamatkan Barang
Untuk itu, ia mengatakan TNI menggelar kekuatan di beberapa tempat di Papua termasuk di Jayapura dan Wamena dalam rangka mendukung Kepolisian RI yang bertugas di sana.
"Tujuannya adalah memberikan kepercayaan kepada masyarakat bahwa stabilitas keamanan terus akan kita jaga sehingga perekonomian terus berjalan dengan baik," kata Hadi Tjahjanto.
Kapolda Papua imbau warga pendatang kembali ke Wamena
Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw meminta masyarakat tidak lagi eksodus meninggalkan Wamena, dan bagi yang sudah mengungsi untuk kembali. Karena situasi Wamena serta Jayawijaya secara umum sudah kondusif.
"Bagi warga yang sudah mengungsi, kembalilah ke Wamena, jangan lagi takut, kami (aparat keamanan TNI-Polri) memberikan jaminan keamanan. Kami ada, kami hadir dan selalu ada serta hadir untuk rakyat, jadi tidak usah takut lagi, kami akan selalu melindungi masyarakat," ajak Kapolda usai mengikuti perayaan HUT TNI ke-74 di Markas Kodam XVII Cenderawasih Polimak Jayapura, Sabtu (5/10/2019).
Menurut Kapolda, guna memberikan jaminan keamanan bagi warga Wamena dan wilayah pegunungan lainnya yang berdekatan, saat ini sudah ada sekitar 451 personel Brimob dan TNI yang sudah ditempatkan di sana.
"Jumlah ini akan terus ditambah, sebagai bukti kami memberikan jaminan keamanan. Jadi, mari kembali ke Wamena dan beraktivitas seperti sedia kala," imbau Kapolda.
Baca: Tahun 2020, Tunjangan TNI Naik 80 Persen
Kapolda juga mengungkapkan, sudah bertemu dengan Gubernur Papua, untuk mencari solusi agar masyarakat jangan lagi takut dan kembali ke Wamena.
"Gubernur menyampaikan beberapa masukan serta langkah-langkah dan upaya yang akan dilakukan bersama dalam mengembalikan rasa kepercayaan masyarakat, untuk kembali ke Wamena," ujar Kapolda.
Langkah awal yang akan dilakukan guna memulihkan kepercayaan masyarakat untuk kembali ke Wamena, membangun tempat tinggal maupun tempat usaha mereka yang sudah hangus terbakar.
"Pemulihan tempat tinggal dan tempat usaha menjadi prioritas awal. Namun kemungkinan besar masih yang darurat, belum permanen, mungkin bangunan dari kayu dulu," terang Kapolda.
Kapolda juga menegaskan, bahwa rusuh Wamena tidak ada kaitan dengan suku, agama maupun ras. Namun ulah dari sekelompok orang yang ingin menciptakan kekacauan.
"Kejadian Wamena bukan SARA, tapi didesain keompok tertentu untuk membuat kacau balau," ungkap Kapolda.
Kapolda juga menandaskan, pihaknya sedang mengejar pelaku pembuat hoax yang meresahkan warga di Pegunungan Tengah Papua, sehingga ikut eksodus meninggalkan daerah tersebut.
Baca: Gara-gara Tiru Taufik Hidayat, Pemain Malaysia Ini Sukses Membuat Kento Momota Tak Berkutik 2 Kali
"Pelaku hoax lagi dikejar, berikan input kepada kami, dan kami sudah bersinergi dengan Mabes Polri untuk mengejar pelaku. Jadi, kalau ada ancaman harus tinggalkan tempat, itu hanya bohong belaka. Kami ada disitu menjaga masyarakat," ujarnya.
Sementara itu Komandan Lanus Silas Papare Jayapura Marsma Triwibowo mengatakan, penerbang Hercules dari Wamena ke Jayapura untuk mengangkut pengungsi masih terus berjalan.
"Sesuai perintah komando dari atas, penerbangan untuk pengungsi, dari Wamena menuju Jayapura masih terus berlangsung," ujar Danlanud.
Bantuan untuk pengungsi di Wamena juga diterbangkan pesawat Hercules.
"Bantuan juga masih terus berdatangan, kemarin dari Presiden KSAU, dan yang jelas TNI AU siap mendukung program pemerintah," ucapnya.
Jumlah pengungsi yang diangkut pesawat Hercules dari Wamena menuju Jayapura sudah mencapai 10.096 jiwa.
"Sampai dengan Jumat kemarin jumlah pengungsi 10.096 orang. Sedangkan yang diangkut pesawat Trigana Air dan Wings Air sekitar 4.400 jiwa," ungkapnya.
Danlanud berharap, situasi Wamena cepat pulih, dan masyarakat tidak ada lagi yang eksodus.
Baca: Lima Kali Menikah, Andika si Babang Tamvan Akui Modal Utamanya Bukan Wajah, Tapi Duit
"Kita harap cepat pulih, tapi kita juga memahami kondisi psikologis masyarakat," ujarnya.
Apalagi masih ada hoax yang bertebaran, membuat warga merasa tidak nyaman sehingga mengungsi.
"Issu hoax juga membuat mereka menjadi kehilangan rasa nyaman. Sehingga mereka mendengar di Wamena ada tumpangan pesawat gratis lalu berbondong-bondong eksodus," tandasnya.
Saat ini tinggal 2 pesawat yang mengangkut pengungsi dari Wamena ke Jayapura.
"Kalau kemarin ada 3 ada 4 pesawat hari ini sisa 2. Untuk hari ini pesawat Hercules akan menerbangkan pengungsi ke Makassar dan Surabaya sebanyak 160 jiwa," tuturnya.