Penangkapan Terduga Teroris
Adik Terduga Teroris Ungkap TH Kerap Ribut dengan Ayahnya Gegara Uang
Keributan terjadi biasanya di rumahnha menjelang malam. Rumah kontrakan bercat putih dengan tumpukan macam barang di ruang depan
Penulis:
Reza Deni
Editor:
Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hilmy Salim (17) menceritakan sosok kakaknya, Taufik Hidayat (TH), yang ditangkap Densus 88 Antiteror karena diduga mendukung ISIS/Daulah. TH dikenal Hilmy sebagai orang yang tak menentu.
"Kadang galak, kadang baik. Tapi sering ribut sama bapaknya, soal uang biasanya ribut," kata Hilmy saat berbincang dengan Tribunnews.com di kediamannya di Cengkareng, Jakarta Barat, Sabtu (12/10/2019).
Keributan terjadi biasanya di rumahnha menjelang malam. Rumah kontrakan bercat putih dengan tumpukan macam barang di ruang depan itu berada di pojokan Jalan Rawa Bengkel.
Hilmy tak pernah ikut campur, hanya diam dan mendengarkan kalimat demi kalimat kasar keluar dari mulut kakaknya.
Baca: Heboh 3 Anggota TNI Dicopot karena Istri Nyinyir di Medsos, Bella Saphira Unggah Postingan Ini
"Nama-nama hewan keluar biasanya kalau lagi ribut. Tapi bapak biasanya mengalah. Memang agak susah dinasihati," lanjut Hilmy.
TH sudah dua minggu tidak tinggal di sana sebenarnya. Dia mengontrak tak jauh dari tempat kerjanya di sebuah toko daring dekat pasar swalayan.
"Ke rumah pas gajian, bantu pinjam uang buat bayar kontrakan, tapi diminta lagi sama dia. Terus di rumah paling belajar baca-baca buku yang kemarin dibawa sama polisi pas penggeledahan," ujarnya.
Densus 88 Antiteror sendiri pada Jumat (11/10/2019) menggeledah rumah TH. Adapun sebanyak 7 buah buku, 3 buah bendel catatan, dan 8 buah kertas ISIS dibawa pihak Densus.
Sisanya ada 2 buah bendera, 1 buah ikat kepala, 2 buah topi, 1 lembar foto pahlawan, serta 1 buah pisau lipat juga ikut dibawa polisi pada hari penggeledahan.
Hilmy sendiri mengakui kakaknya baru di tahap yang masih belajar akan hal tersebut. Tidak pernah dia melihat TH melakukan hal-hal yang aneh, entah itu merakit bom atau bahkan merancang penyerangan.
"Saya kasihan juga. Bapak juga kaget enggak bisa tidur semalam mikirin abang (TH). Tapi ya mungkin buat pelajaran juga," kata Hilmy.
Terpisah, ayah TH, Yuspian mengatakan buku-buku yang kerap dibaca anak sulungnya sudah ada sejak TH SMK.
"Sempat saya larang pas ada tulisan-tulisan begitu, tapi dia biasa saja, tetap disimpan. Bukunya dibaca, benderanya disimpan," kata Yuspian.
Yuspian dan Hilmy mengaku pernah diajak mempelajari apa yang dibaca oleh TH. Namun, keduanya sama-sama tak tertarik oleh hal tersebut.
"Saya malas saja. Dia setiap pulang kerja sebelum ngontrak, baca buku itu di kamar. Setelah ngontrak sudah jarang lagi, mungkin karena sibuk kerja," pungkas Yuspian.
TH diduga terlibat dalam kelompok media sosial yang mendukung ISIS atau Daulah dan diduga berbaiat kepada Al Baghdadi bersama dengan kelompok Abu Zee.
Kemudian, TH juga diduga mengikuti idad di Taman dan Lapangan perumahan Puri Cendana serta diduga mengetahui perencanaan aksi amaliyah yang dilakukan kelompok Abu Zee.