Kabinet Jokowi
Alasan Muhadjir Effendy Tak Sambangi Istana Kala Jokowi Cari Calon Menteri
Muhadjir Effendy menduduki posisi Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) dalam kabinet Indonesia maju.
Penulis:
Rina Ayu Panca Rini
Editor:
Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy membeberkan alasan dirinya tak hadir saat dipanggil Presiden Jokowi sebagai calon menteri di Istana Negara.
Ia mengaku banyak melakukan konsultasi ke sejumlah pihak terkait tawaran menjadi menteri Jokowi jilid II.
"Kenapa saya tidak ke istana saat pemanggilan calon menteri, saya harus berkonsultasi dulu dengan Menko PMK Bu Puan," ujar Mantan Rektor UMM ini di kantornya, Kamis (24/10/2019).
Bagi Muhadjir Effendy, mengemban tugas sebagai menteri koordinator bukanlah hal yang mudah, sehingga perlu menyakinkan diri dengan menerima masukan dari pihak lain.
Baca: Tersangka Pengeroyokan Ninoy Karundeng Menyerahkan Diri ke Polisi
Baca: Diingatkan Ryamizard Ryacudu, Prabowo Subianto: Tugas Menhan Sangat Berat
Baca: Apindo Desak Menaker Baru Kebut Revisi UU Ketenagakerjaan
"Karena saya tahu ini amanahnya lebih berat, tugasnya tidak mudah. Saya tahu persis bagaimana Bu Puan dengan sangat kerja keras sekali dan saya ragu apakah saya bisa melakukan seperti itu," ungkap Muhadjir.
Ketua DPR RI Puan Maharani yang hadir dikesempatan yang sama menuturkan, dirinya menyakinkan Muhadjir Effendy untuk mengambil amanah tersebut.
"Singkat cerita akhirnya saya tahu bahwa Alhamdulillah Pak Muhadjir Effendy yang menjadi Menko PMK, dan tentu saja sebagai mendikbud beliau selalu bekerja sama, selalu rajin datang rapat di kemenko PMK," tutur mantan menko PMK jilid I itu.
Puan pun menyadari tugas seorang Menko PMK berat namun dengan melihat kemampuan Muhadjir, ia yakin Kemenko PMK bisa menjadi lebih baik.
"Saya berharap Menko PMK ke depan dapat menjalankan progaram menko PMK terdahulu. Bahwa tantangan ke depan pasti berat di mana prioritas Jokowi jilid kedua adalah SDM unggul. Dan hal-hal yang berkaitan dengan SDM unggul ada di Kemenko PMK," kata dia.
"Kemenko itu membawahi 8 kementerian," sambungnya.
Diketahui, sejak dua hari Istana sibuk mencari calon menteri, Muhajir tak tampak hadir.
Kehadirannya dihari pelantikan cukup mencuri perhatian.
Ia pun diperkenalkan Jokowi sebagai Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK).
Di hari sebelumnya atau Selasa (22/10) ia diketahui, melakukan pertemuan tertutup dengan Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nasir.