Kabinet Jokowi
Isu jadi Titipan Parpol, ST Burhanuddin Bantah, Akui TB Hasanuddin Adalah Kakaknya: Saya Profesional
TB Hasanuddin adalah kakak kandung ST Burhanuddin. Jaksa Agung tersebut diisukan titipan parpol fraksi PDIP.

TRIBUNNEWS.COM - Jaksa Agung yang diisukan jadi titipan parpol PDIP, Sanitiar Burhanuddin (ST Burhanuddin) tegas memberi bantahan.
Namun, ST Burhanuddin mengakui bahwa dirinya adalah adik kandung dari Politikus PDIP, Tubagus Hasanuddin (TB Hasanuddin).
"Saya bilang gini, saya memang kalau saya mengatakan Hasanuddin bukan kakak saya, itu dosa. Tapi iya (memang kakaknya). Tetapi saya profesional," katanya, dikutip dari video akun Youtube Kompas TV, Senin (28/10/2019).
Dilansir dari Tribunpapua.com, Burhanuddin diketahui memulai kariernya di lingkungan kejaksaan di tahun 1989 sebagai staf Kejaksaan Tinggi Jambi.
Presiden Joko Widodo menunjuk Burhanuddin sebagai Jaksa Agung dalam Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024.
Penunjukan ST Burhanuddin yang memimpin Korps Adhyaksa ini diumumkan Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (23/10/2019) pagi.
Burhanuddin dilantik menggantikan pendahulunya, Muhammad Prasetyo.
Dia merupakan jaksa agung muda dari kalangan internal lembaga tersebut.

Baca: Jokowi Jamin Jaksa Agung ST Burhanuddin Profesional
Baca: Serah Terima Jabatan Jaksa Agung, Prasetyo: Ada Politik Saat Penunjukan Jaksa Agung
Kehadiran ST Burhanuddin ditakutkan menimbulkan polemik di Kejaksaan Agung.
Jokowi memberikan pernyataannya bahwa ST Burhanuddin adalah jaksa yang profesional.
"Saya jamin jaksa agung profesional. Beliau mantan jaksa agung muda. Penampilan juga oke, tegas, lembut," ungkap Jokowi yang dikutip dari KompasTV.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)
Kabinet Jokowi
1. Wamen Digugat ke MK, Jokowi: Tidak Ada Masalah |
---|
2. 12 Wakil Menteri Jokowi Digugat Warga Petamburan ke Mahkamah Konstitusi |
---|
3. Fadli Zon Kritik Teks Pidato Nadiem Makarim yang Viral, Fahri Hamzah Balas Menyebutnya Puisi |
---|
4. Pengusaha Jepang Menilai Positif Menteri Muda di Kabinet Jokowi |
---|
5. Isi Pidato Nadiem Makarim, Jauh dari Retorika hingga Tak ingin Beri Janji Kosong |
---|