Sumpah Pemuda
Pimpin Upacara Hari Sumpah Pemuda ke-91, Ini 5 Pesan Khusus Nadiem Makarim untuk Para Pemuda
Nadiem Makarim ucapkan lima pesan khusus untuk pemuda generasi mendatang di Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-91 di Kantor Kemendikbud.
Penulis:
Inza Maliana
Editor:
Fathul Amanah
TRIBUNNEWS.COM - Tepat Hari ini Senin, 28 Oktober 2019 Indonesia memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-91.
Nadiem Makarim memberikan lima pesan khusus untuk pemuda di masa mendatang.
Pesan khusus tersebut disampaikan saat menjadi pembina upacara di Kantor Kemendikbud pada Senin (28/10/2019).
Beberapa jajaran Kementerian Kabinet Indonesia Maju melaksanakan upacara khusus, tak terkecuali Kemendikbud.
Nadiem Makarim selaku Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengenakan busana adat Jawa bernuansa putih lengkap dengan blangkon di kepala.
Pegawai kemendikbud yang hadir juga tampak mengenakan pakaian yang sama.
Nadiem memberi pidato khusus mengenai pesan untuk generasi yang akan datang.
Ada lima pesan khusus yang Tribunnews.com rangkum dalam tayangan akun YouTube resmi milik Kemendikbud.
Baca: Upacara Sumpah Pemuda, Nadiem Makarim Singgung Pihak-pihak yang Ragukan Kemampuannya Jadi Menteri
Pesan Pertama
Pernyataan Nadiem yang menyebut bahwa ia adalah menteri termuda yang mewakili generasi milenial disambut dengan tepuk tangan hadirin.
“Saya ingin berbicara langsung kepada generasi muda negara ini, sebagai Menteri termuda di kabinet Indonesia maju, saya berdiri disini mewakili generasi milenial kebawah,” ujar Nadiem dalam pidatonya di kantor Kemendikbud.
Nadiem Makarim memang menjadi menteri termuda di Kabinet Indonesia maju di usia 35 tahun.
Presiden Jokowi pernah mengungkapkan bahwa dirinya memang ingin merekrut menteri berusia 20-30an tahun.
Nadiem menjadi satu-satunya menteri yang berusia 30an tahun, disusul oleh Wishnutama dan Erick Tohir yang berusia 40an tahun.
Pesan kedua
Tepung tangan kedua para hadirin bergemuruh saat Nadiem berbicara mengenai alasan dirinya menerima tawaran menjadi Mendikbud.
Keberanian dirinya menerima amanat Presiden Jokowi tentu bukan hal mudah, banyak sebagian masyarakat yang meragukan kemampuannya.
"Apakah ada yang mempertanyakan kemampuan saya dengan tanggung jawab sebesar ini? Pasti," ujarnya dengan lantang.
Dalam pidatonya, Nadiem menerangkan waktulah yang akan menjawab ekspetasi masyarakat yang begitu tinggi padanya.
"Apakah saya bisa memenuhi ekspektasi masyarakat yang begitu tinggi pada saya? Waktu yang akan menjawab,” ujar pria yang lahir pada 4 Juli 1984 ini.
Baca: Kecewa Nadiem Jadi Mendikbud, Muhammadiyah : Kementrian Pendidikan Terkait Erat dengan Historis
Pesan ketiga
Sebagai satu di antara menteri yang paling menjadi sorotan tentu beban dan tanggung jawab Nadiem begitu besar.
Namun Nadiem berujar bahwa ia tidak berpikir dua kali untuk membantu generasi di masa mendatang.
Saat itulah ia mendapatkan tepuk tangan meriah untuk ketiga kalinya.
"Tapi pada saat saya diberi kesempatan pada pak presiden untuk membantu generasi berikutnya, saya tidak berpikir dua kali, apapun risikonya," ujar Nadiem serius.
Pesan Keempat
Saat sertijab di kantor Kemendikbud pada Rabu (23/10/2019), Nadiem sering berujar mengenai pentingnya membangun sistem yang baru untuk generasi mendatang.
Dalam pidato khusus untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda, Nadiem memberi kata-kata penyemangat supaya pemuda-pemuda tidak takut untuk gagal.
“Kawan-kawan pemuda dengarkanlah saya, satu-satunya kegagalan adalah kalau kita hanya diam di tempat dan satu-satunya kesuksesan adalah kalau kita melangkah ke depan,” ungkapnya dengan semangat.
Pesan Kelima
Sebagai penutup, Nadiem mengingatkan kepada pemuda generasi mendatang bahwa jangan menunggu dunia berubah namun kita yang harus berani melangkah.
"Kawan-kawan pemuda, jangan menunggu dunia berubah, dunia ini ada di tanganmu, asal kita berani melangkah, kita tak akan pernah kalah, salam pemuda!” ujar Nadiem mengakhiri pidato perdananya sebagai Mendikbud untuk peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-91.
(Tribunnews.com/Inza Maliana)