Pencegahan Stunting, Pemerintah Anggarkan Rp 60 Triliun
Dalam penanggulangan bahaya stunting ini, Maruf Amin menyebut anggaran yang disiapkan pemerintah sebesar Rp 60 triliun.
Penulis:
Fitri Wulandari
Editor:
Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tingginya angka penderita stunting di Indonesia membuat Wakil Presiden Ma'ruf Amin turut menyoroti isu satu ini.
Ia menilai stunting akan menghambat pertumbuhan Sumber Daya Manusia (SDM) tanah air, padahal Indonesia kedepannya akan mengalami bonus demografi.
Tentunya ini menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah dalam upaya meningkatkan kualitas SDM.
Ma'ruf mengatakan bahwa untuk menuju Indonesia Maju yang memiliki SDM Unggul, tentunya negara ini harus terbebas dari stunting.
Sehingga ia berharap melalui koordinasi dengan lintas kementerian, pemerintah bisa mengurangi persentase penderita stunting menjadi di bawah 20 persen.
Baca: Kunjungan Wapres ke Mako Paspampres, Kasum TNI Jelaskan Pembagian Tugas Empat Regu Paspampres
Baca: Wapres Maruf Suka Makan Pepaya, Melon Merah dan Kerupuk Digoreng Pasir
"Kita membangun Indonesia SDM yang unggul, itu tentu juga harus bebas dari stunting, atau paling tidak kita turunkan dari yang sekarang masih 27 koma sekian persen, untuk kita turunkan sampai kalau bisa kurang dari 20 persen," ujar Ma'ruf, di Kantor Wakil Presiden, Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Jumat (1/11/2019).
Dalam penanggulangan bahaya stunting ini, ia menyebut anggaran yang disiapkan pemerintah sebesar Rp 60 triliun.

Koordinasi dengan sejumlah kementerian pun dilakukan, mulai dari Kementerian Kesehatan, Kementerian Sosial, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Desa, Bappenas, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, serta Kementerian Kelautan dan Perikanan diharapkan mampu mengefektifkan penggunaan anggaran ini.
"Kita bersama Bappenas, Menteri Dalam Negeri, Menteri Kesehatan, nanti akan melakukan koordinasi kerja bareng, tidak sendiri-sendiri, tidak sektoral, tapi kerja yang terintegrasi sehingga sasarannya supaya bisa tercapai," kata Ma'ruf Amin.