Jumat, 5 September 2025

Bom di Mapolrestabes Medan

Pengamat Teroris: Pengebom Polrestabes Medan Balas Dendam ISIS Atas Tewasnya Al Baghdadi

Serangan menggunakan bom low eksplosif yang menewaskan pelaku. Diduga pelaku menggunakan bom sabuk.

Editor: Johnson Simanjuntak
Tribun Medan
Bom meledak di Mapolrestabes Medan, Rabu (13/11/2019). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pengamat intelijen Ridlwan Habib mengatakan penyerangan Mapolrestabes Medan, Sumatera Utara adalah aksi terorisme bom bunuh diri.

Polisi sebagai sasaran utama penyerangan. Ini merupakan karaktaristik kelompok yang berafiliasi dengan ISIS.

"Dari sasaran, cara menyerang, dan pemilihan lokasi, ini karakteristik kelompok Pro ISIS," ujar Ridlwan Habib kepada Tribunnews.com, Rabu (13/11/2019).

Serangan menggunakan bom low eksplosif yang menewaskan pelaku. Diduga pelaku menggunakan bom sabuk.

Baca: Komisi III DPR Soroti Implementasi Penanggulangan Terorisme

"Ini bagian dari upaya pembalasan dendam atas kematian pimpinan ISIS Abu Bakr Al Baghdadi," jelas Ridlwan.

Ia meyakini pelaku bukan Lone wolf melainkan terkait dengan jaringan terorisme yang ada sebelumnya.

"Pasti ada bantuan dari teman-temannya , misalnya dalam menyiapkan bom," kata alumni S2 Kajian Strategi Intelijen UI tersebut.

Ridlwan menambahkan harus ada pengamanan terhadap para pejabat dan objek vital nasional.

"Waspada dengan aksi aksi susulan," jelasnya.

Identitas Pelaku Bom Bunuh Diri

Kepolisian telah mengantongi identitas pelaku bom bunuh diri di halaman Markas Polrestabes Medan, Sumatera Utara, Rabu (13/11/2019).

"Pelaku berinisial RMN, usianya 24 tahun," ujar ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo dalam konferensi pers di Gedung Humas Polri, Jakarta, Rabu siang.

Baca: Aksi Bom Bunuh Diri, Bukti Program Deradikalisasi Harus Tetap Ada

Identitas pelaku berhasil diketahui berdasarkan sidik jari jenazah yang diambil oleh tim Inafis Polri.

"Pemeriksaan tersebut, penyidik, dalam hal ini Inafis, berhasil mengetahui identitas tersangka di tempat kejadian perkara," ujar Dedi.

Pelaku diketahui lahir di Medan dan berstatus mahasiswa/ pelajar.

"Selanjutnya dari yang bersangkutan, akan dikembangkan lagi oleh Densus 88," lanjut Dedi.

Densus 88 Antiteror Polri dan Polda Metro Jaya juga sudah menggeledah kediaman pelaku. Polisi tengah mengidentifikasi pelaku termasuk ke jaringan teroris mana.

"Akan dilakukan pengembangan, apakah pelaku bagian dari jaringan JAD (Jamaah Ansharut Daulah) atau bukan," ujar Dedi.

Baca: Edy Rahmayadi Minta Masyarakat Sumut Tenang

Diberitakan, Rabbial yang mengenakan jaket berlogo ojek online meledakkan bom bunuh diri di halaman Mapolrestabes Medan, Rabu pagi. Rabbial meninggal dunia di tempat dengan kondisi mengenaskan.

Peristiwa itu juga menyebabkan enam orang menjadi korban luka ringan. Empat orang merupakan personel Polri, satu orang pekerja PHL, adapun seorang lainnya masyarakat biasa. Selain itu, sejumlah kendaraan yang terparkir di dekat TKP juga mengalami rusak ringan. Tim dari Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri, Inafis, Gegana dan Puslabfor masih menggelar olah tempat kejadian perkara.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan