Polemik APBD DKI Jakarta
Gaya Santai Anies Baswedan Hadapi Kritik, Mulai dari Kisruh APBD DKI hingga Karikatur Lem Aibon
Di tengah serangan kritik yang begitu banyak, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memiliki gayanya sendiri dalam mengharapi kritik tersebut.
TRIBUNNEWS.COM - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan belakangan ini sedang diserang dan dikritik banyak pihak, karena tersandung masalah kejanggalan perencanaan angaran APBD DKI 2020.
Dilansir TribunWow.com, Selasa (19/11/2019), masalah tersebut berasal dari aksi politisi PSI William Aditya Sarana ,yang mengunggah kejanggalan data perencanaan anggaran APBD DKI, berupa temuan anggaran untuk lem Aibon seharga Rp 82 miliar.
Unggahan politisi PSI tersebut kemudian menjadi viral di sosial media, Anies Baswedan tidak luput dari kritik warganet dan masyarakat Indonesia.
Tak lama setelah itu, muncul meme Joker yang menggambarkan Anies Baswedan sebagai tokoh fiksi Joker.
Meme tersebut disebarkan oleh seorang Dosen Universitas Indonesia (UI) Ade Armando.
Meskipun dihujani kritik yang begitu banyak, Anies Baswedan menanggapi semua kritik tersebut dengan santai dan tenang.
Berikut TribunWow.com rangkum pernyataan Anies Baswedan soal kritik dan kasus yang menyerang dirinya:
1. Anies Baswedan Tanggapi Santai Kasus Lem Aibon Rp 82 Miliar
Permasalahan temuan-temuan kejanggalan proses perencanaan anggaran APBD DKI 2020, menurut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan hanyalah penggiringan opini.
Ia tidak akan tegang menghadapi hal tersebut, justru dirinya santai dan rileks menghadapi permasalahan tersebut.
Polemik APBD DKI Jakarta
1. Anggota DPRD DKI Kaget Anggaran Rp 6 Miliar untuk Bamus Betawi Tiba-tiba Muncul di APBD |
---|
2. Soal Pengadaan Komputer Seharga Rp 128,9 Miliar, Pengamat: Untuk Pemetaan Pajak DKI Wajar |
---|
3. Akan Dilaporkan Terkait Anggaran Komputer Rp 128,9 Miliar, Anthony Hormati Keputusan Komisi C |
---|
4. Soal Komputer Rp 128,9 Miliar, Komisi C DPRD DKI Jakarta akan Laporkan Anthony ke Badan Kehormatan |
---|
5. Penjelasan Komputer Rp 128,9 Miliar Usulan Badan Pajak DKI Jakarta, DPRD: Komputernya Segede Ruangan |
---|