Rabu, 10 September 2025

Gempa Hari Ini

Gempa Hari Ini: BMKG Catat 3 Gempa Guncang Indonesia hingga Jumat Pagi, Tak Berpotensi Tsunami

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat tiga gempa mengguncang sejumlah wilayah di Indonesia hingga Jumat (22/11/2019) pagi.

Penulis: Miftah Salis
ntnews.co.au
Ilustrasi Gempa - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat tiga gempa mengguncang sejumlah wilayah di Indonesia hingga Jumat (22/11/2019) pagi. 

TRIBUNNEWS.COM - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat  tiga gempa mengguncang sejumlah wilayah berbeda di Indonesia hingga Jumat (22/11/2019) pagi.

Dikutip Tribunnews.com dari Twitter @infoBMKG, gempa mengguncang Pesisir Barat, Nias Selatan, dan Maluku Tenggara Barat.

Gempa-gempa tersebut tak berpotensi menimbulkan tsunami.

#Pesisir Barat

Pusat gempa berada di laut tepatnya 48 kilometer barat daya Pesisir Barat.

Berdasarkan titik koordinatnya, gempa terjadi pada 5.45 Lintang Selatan (LS) dan 103.58 Bujur Timur (BT).

Baca: BMKG: Peringatan Dini Hari Ini, 22 November 2019 bagi 5 Wilayah Berpotensi Gelombang Tinggi 2 Meter

Baca: Prakiraan Cuaca BMKG Hari Ini, Jumat 22 November: Medan Hujan, Jakarta Cerah Berawan

Gempa berkedalaman 27 kilometer dan dirasakan dengan skala (MMI) III-IV di Pesisir Barat, II-III di Liwa, dan II di Krui.

"#Gempa Mag:4.8, 22-Nov-19 00:36:55 WIB, Lok:5.45 LS, 103.58 BT (Pusat gempa berada di laut 48 km Barat Daya Pesisir Barat), Kedlmn:27 Km Dirasakan (MMI) III-IV Pesisir Barat, II-III Liwa, II Krui #BMKG."

#Nias Selatan
Pusat gempa berada di 177 kilometer barat daya Nias Selatan, Sumatera Utara.

Berdasarkan titik koordinatnya, gempa terjadi pada 1.02 Lintang Selatan (LS) dan 97.78 Bujur Timur (BT).

Gempa berkedalaman 10 kilometer dan tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

"#Gempa Mag:5.2, 22-Nov-19 05:29:22 WIB, Lok:1.02 LS,97.78 BT (177 km BaratDaya NIASSELATAN-SUMUT), Kedlmn:10 Km, tdk berpotensi tsunami #BMKG"

#Maluku Tenggara Barat

Pusat gempa berada di 148 kilometer barat laut Maluku Tenggara Barat.

Berdasarkan titik koordinatnya, gempa terjadi pada 7.27 Lintang Selatan (LS) dan 130.17 Bujur Timur (BT).

Gempa berkedalaman 105 kilometer dan tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

"#Gempa Mag:5.4, 22-Nov-19 05:55:06 WIB, Lok:7.27 LS,130.17 BT (148 km BaratLaut MALUKUTENGGARABRT), Kedlmn:105 Km, tdk berpotensi tsunami #BMKG"

Berdasarkan Skala MMI (Modified Mercalli Intensity), beginilah gambaran keadaan yang dirasakan seseorang terhadap guncangan gempa, dikutip dari situs BMKG:

I MMI

Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang

II MMI

Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

III MMI

Getaran dirasakan nyata dalam rumah.

Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.

IV MMI

Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.

V MMI

Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.

 

VI MMI

Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak, kerusakan ringan.

VII MMI

Tiap-tiap orang keluar rumah. Kerusakan ringan pada rumah-rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik. Sedangkan pada bangunan yang konstruksinya kurang baik terjadi retak-retak bahkan hancur, cerobong asap pecah. Terasa oleh orang yang naik kendaraan.

VIII MMI

Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi yang kuat. Retak-retak pada bangunan degan konstruksi kurang baik, dinding dapat lepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen-monumen roboh, air menjadi keruh.

IX MMI

Kerusakan pada bangunan yang kuat, rangka-rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak retak. Rumah tampak agak berpindah dari pondamennya. Pipa-pipa dalam rumah putus.

X MMI

Bangunan dari kayu yang kuat rusak,rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.

XI MMI

Bangunan-bangunan hanya sedikit yang tetap berdiri. Jembatan rusak, terjadi lembah. Pipa dalam tanah tidak dapat dipakai sama sekali, tanah terbelah, rel melengkung sekali.

XII MMI

Hancur sama sekali, Gelombang tampak pada permukaan tanah. Pemandangan menjadi gelap. Benda-benda terlempar ke udara.

(Tribunnews.com/Miftah)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan