Selasa, 30 September 2025

Cerita Slamet Ariyadi Dapatkan Kursi DPR RI, Rela Naik Kereta hingga Tidur di Stasiun Pasar Senen

Slamet Ariyadi anak petani dari Madura ceritakan perjalanan kisahnya meraih kursi anggota DPR RI 2019-2024. Ia harus mencari surat kesehatan pada H-3.

Penulis: Nidaul 'Urwatul Wutsqa
Editor: bunga pradipta p
Tangkapan Layar Trans7
Kisah Slamet Ariyadi politikus Partai PAN waktu mendaftar kursi DPR RI 

TRIBUNNEWS.COM - Anggota DPR RI, Slamet Ariyadi menceritakan perjalanannya demi meraih kursi anggota DPR RI 2019-2024.

Karena persyaratan kurang lengkap Slamet baru menuju ke Jakarta untuk mendaftar pada H-3 batas pendaftaran.

Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut terbilang nekat berangkat dari Madura ke Senayan.

Ternyata setibanya di Ibu Kota, Slamet baru menyadari jika ada berkas persyaratannya yang kurang lengkap.

"Itu pada proses mendaftar yang sangat mengenang di hati kami, ketika saya mendaftar persyaratan kurang lengkap," kata Slamet Ariyadi dalam acara Mata Najwa Trans7 pada Minggu (1/12/2019).

Karena berkasnya kurang lengkap, ia terpaksa mencari rumah sakit di Jakarta untuk tes kesehatan.

"Itu persis hari Sabtu. Karena saya hari itu keliling dari malam sampai paginya itu keliling cari rumah sakit yang bisa memproses untuk administrasi kesehatan.

Jadi untuk administrasi kesehatan, kejiwaan secara psikologis saya selesaikan di Jakarta di Rumah Sakit Pertamina," terang Slamet.

Slamet juga mengaku sempat meminta bantuan ojek daring Gojek untuk menjadi partnernya dalam menjelajah kota Jakarta.

"Pada malam Sabtu itu sampai paginya saya mencari rumah sakit yang buka.

Sampai rumah sakit Polri, nggak ada," ujar Slamet.

Kemudian, ia pun tergeletak kecapaian di Stasiun Pasar Senen, Jakarta.

Slamet Ariyadi Anggota DPR RI
Slamet Ariyadi caleg PAN menceritakan perjalannya mendaftarkan diri menjadi anggota DPR RI 2019-2024

"Akhirnya pulangnya saya tergeletak kecapekan. Karena nggak tidur, mikirkan bagaimana administrasi terselesaikan," sambungnya.

Najwa Sihab sebagai host bertanya, "Kenapa sih sampai ngotot banget menjadi anggota DPR?"

"Ya bukan ngotot Mbak,"

"Ya itu ngotot sampai rebahan," tangkis Najwa Sihab.

"Itu bukan ngotot Mbak. Karena itu bagian dari perjuangan," jawab Slamet memberi alasan.

"Bagaimana perjuangan itu bisa direbutkan, saya berusaha untuk menjemput takdir Mbak," sambung Slamet menjawab Najwa Sihab.

Slamet Ariyadi, seorang anak petani di antara anak politikus atau pejabat tinggi negara berhasil mengisi 90 persen anggota DPR RI 2019-2024.

Ia mengaku sedih ketika menceritakan perjuangannya dalam merebutkan kursi DPR RI tersebut.

Politikus PAN ini mengatakan kerap dicibir dan dicemooh oleh banyak orang terkait keinginannya menembus kursi DPR RI.

"Siapa sih Slamet. Mau ke mana sih dia kok mimpi!" kata Slamet Ariyadi mengisahkan.

Bukan anak pejabat, bukan anak bupati, namun Slamet hanyalah anak dari seorang petani yang berhasil meraih kursi DPR RI pada tahun 2019 ini.

Slamet yang mengaku selalu ikhtiar, berusaha, dan optimis terhadap apa yang ia lakukan.

"Sebetulnya masalah politik ini suatu momentum, kesempatakan, berdasarkan motivasi dari temen-temen.

Temen-temen khususnya pemuda yang ada di Sampang meminta saya untuk maju. Tidak nanggung-nanggung langsung ke RI," ujarnya.

Slamet Ariyadi Anggota DPR RI 2019-2024 Fraksi PAN
Slamet Ariyadi Anggota DPR RI 2019-2024 Fraksi PAN (Tangkapan Layar Trans7)

Pria lulusan pesantren tersebut mengaku diminta mewakili sebagai pemuda dari Jawa Timur XI untuk maju ke DPR RI.

"Kenapa nggak ke DPRD? Kenapa nggak di DPRD Jatim, langsung DPR pusat?

Karena rata-rata yang nyaleg di DPR Jatim 11 itu rata-rata sudah sepuh (tua) semua. Jadi mereka meminta untuk ada keterwakilan dari pemuda dan akhirnya saya," ungkap Slamet.

Slamet mengatakan, alasan para orangtua yang menyarankan dirinya maju ke kursi DPR RI tak lain karena terinspirasi dari semangat juang Sang Proklamator Bung Karno.

"Motivasi mereka satu. Karena teringat apa yang disampaikan Bung Karno, 'Berikan aku sepuluh pemuda maka akan ku goncang dunia', " ujar politikus PAN tersebut.

Ia mengatakan, mendapat doa dari mereka (para orang tua) mudah-mudahan sepuluh yang disebut Bung Karno salah satunya adalah Slamet.

Pria berusia 29 tahun tersebut mengaku melanjutkan pendidikannya di Universitas Terno Jiwo Madura.

Slamet baru bisa meraih gelar sarjana setelah mengenyam 6 tahun pendidikan di masa kuliah.

Bukan karena membolos atau tidak amanah dalam meniti pendidikannya.

Namun, alasannya ia terpaksa menyambi dengan berburu rupiah demi melangsungkan hidup dan membayar biaya kuliahnya tersebut. 

(Tribunnews.com/Nidaul 'Urwatul Wutsqa)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved