Selasa, 9 September 2025

Kata Pengamat Hukum soal Kematian Hakim PN Medan

Pakar Hukum Pidana dari Universitas Trisakti, Abdul Fickar Hadjar menduga ada unsur pembunuhan terhadap Jamaluddin

IST
FOTO Humas PN Medan Jamaluddin semasa hidup. Ia ditemukan tewas di areal kebun sawit warga di Dausun II Namo Rindang, Desa Suka Rame, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deliserdang, Jumat (29/11/2019). Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Hakim Jamaluddin Dikenal Ramah dan Murah Senyum, Tinggalkan Empat Anak dan Istri Zuraihda Hanum, https://medan.tribunnews.com/2019/11/29/hakim-jamaluddin-dikenal-ramah-dan-murah-senyum-tinggalkan-empat-anak-dan-istri-zuraihda-hanum. Penulis: Victory Arrival Hutauruk Editor: Feriansyah Nasution 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kematian hakim Pengadilan Negeri (PN) Medan, Jamaluddin masih menjadi misteri.

Jamaluddin ditemukan tewas di dalam mobilnya di wilayah kebun sawit, Dusun II Namo Bintang, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.

Baca: FAKTA Hakim PN Medan Ditemukan Tewas di Dalam Mobil dalam Jurang Kebun Sawit, Diduga Dibunuh

Pakar Hukum Pidana dari Universitas Trisakti, Abdul Fickar Hadjar menduga ada unsur pembunuhan terhadap Jamaluddin.

Menurut dia, upaya pembunuhan itu terkait Jamaluddin sebagai seorang pribadi atau sebagai seorang hakim.

"Kemungkinan motif dan pelaku adalah dalam konteks pribadi, maka mereka yang merasa disakiti apakah teman, famili atau orang lain yang semula mempunyai hubungan dekat," kata dia, saat dihubungi, Tribunnews.com, Senin (2/12/2019).

Sementara itu, kata dia, menyangkut profesi Jamaluddin sebagai seorang hakim, dugaan pembunuhan terkait kasus yang pernah atau sedang ditangani.

"Dalam konteks sebagai hakim, ya mereka yang karena relasinya berkaitan dengan perkara yang merasa dirugikan atau mereka yang merasa dikecewakan padahal merasa sudah menenuhi prestasi yang diminta," tambahnya.

Seperti diketahui, Jamaluddin, hakim PN Medan Jamaluddin diduga menjadi korban pembunuhan.

Jasadnya ditemukan meninggal dunia di dalam sebuah mobil Toyota Land Cruiser (LC) Prado BK 77 HD warna hitam, Jumat (29/11/2019) sekitar pukul 13.00 WIB.

Korban ditemukan warga di sebuah jurang yang berada di areal kebun sawit warga di Dusun II ,Namo Rambe, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deliserdang.

Korban terbujur kaku di bagian kursi tengah mobil.

Setelah dilakukan serangkaian olah tempat kejadian perkara (TKP), korban dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan untuk dilakukan autopsi.

Sebab, kasus kematian Jamaluddin di dalam mobil dengan kondisi tidak wajar.

Baca: Senin Ini, PN Depok Gelar Sidang Putusan Gugatan Jamaah First Travel

Seperti ditemukan memar di hidung, dan berada di bangku tengah.

Jasad Jamaluddin yang merupakan asli putra Nagan Raya dibawa ke pulang ke kampung halaman dan dikebumikan di Desa Nigan, Nagan Raya, Sabtu (30/11/2019).

Kronologi kasus

Dikutip dari Tribun Medan, mobil dan korban tewas ditemukan warga di sebuah jurang yang berada di areal kebun sawit warga.

Tepatnya di Dusun II, Namo Rambe, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara.

Humas PN Medan Jamaluddin
FOTO Humas PN Medan Jamaluddin semasa hidup. Ia ditemukan tewas di areal kebun sawit warga di Dausun II Namo Rindang, Desa Suka Rame, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deliserdang, Jumat (29/11/2019).

Warga melaporkan peristiwa ini ke Kepala Desa Suka Rame, Doanta Sinulingga yang kemudian meneruskannya ke Polsek Katalimbu.

Doanta sendiri mengaku tidak mengenal mobil dan korban tersebut, menurutnya korban bukan warganya.

"Warga saya sampaikan penemuan ini belum ada melapor kehilangan salah satu pihak keluarganya.”

“Untuk jenis mobil seperti itu belum ada di kampung kami,"ujar Doanta dari informasi yang dihimpun.

Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Eko Hartanto membenarkan hal tersebut.

Humas PN Medan Jamaluddin 1
Humas PN Medan, Jamaluddin ditemukan tewas di areal kebun sawit warga di Dausun II Namo Rindang, Desa Suka Rame, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deliserdang, Jumat (29/11/2019). (TRIBUN MEDAN/HO)

Menurut informasi yang diterima dari Polisi, korban pertama kali ditemukan oleh petani sekitar yang melaporkannya ke Polsek Katalimbaru melalui telepon.

Polisi pun segera bergerak ke lokasi kejadian dan menemukan korban berada dalam mobil mewah yang ada dalam jurang.

Korban ditemukan terbujur kaku di bagian kursi tengah mobil.

Setelah dilakukan serangkaian olah tempat kejadian perkara, korban dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan untuk dilakukan Autopsi.

Humas PN Medan Jamaluddin ditemukan tewas
Humas PN Medan, Jamaluddin ditemukan tewas di areal kebun sawit warga di Dausun II Namo Rindang, Desa Suka Rame, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deliserdang, Jumat (29/11/2019). (TRIBUN MEDAN/HO)

Korban tewas tersebut disebut-sebut adalah hakim yang bertugas di Pengadilan Negeri Medan bernama Jamaluddin.

Dalam kesehariannya di kalangan media, Jamaluddin dikenal sebagai Humas PN Medan.

“Kami telah membentuk tim khusus untuk mengungkapkan kasus ini” ujar Kompol Eko Hartanto pada Jumat (29/11/2019).

“Untuk jenazah sedang dibawa ke Rumkah Sakit Bhayangkara Medan,” lanjutnya.

Saat ditanya apakah Jamalludin merupakan korban dibunuh, Eko menuturkan untuk sementara dugaan tersebut dibunuh.

Kapolsek Kutalimbaru, AKP Bitler Sitanggang
Kapolsek Kutalimbaru, AKP Bitler Sitanggang saat berada di RS Bhayangkara Medan, Jumat (29/11/2019) malam. Menurutnya, saat ditemukan kondisi korban berada di kursi nomor dua, tepatnya di belakang kursi sopir.(KOMPAS.COM/DEWANTORO)

"Untuk sementara dibunuh," jelasnya.

Saat ditanya apa saja luka yang dialami korban, Kompol Eko Hartanto mengatakan bahwa ada luka di bagian leher.

"Setelah di cek tentang keadaan tubuh korban, ada memar di bagian leher yang menghitam.”

“Dari hidung, keluar cairan yang berwarna agak kekuningan," pungkasnya.

Respon Ketua Pengadilan Negeri Medan

Ketua PN Medan Sutio Jumagi Akhirno
Ketua PN Medan Sutio Jumagi Akhirno saat dijumpai di RS Bhayangkara Medan, Jumat (29/11/2019).(TRIBUN MEDAN/SOFYAN AKBAR)

Ketua PN Medan Sutio Jumagi Akhirno mengaku tidak mengetahui kejadiannya tewasnya Humas PN Medan Jamaluddin.

Itu ia lontarkan saat dijumpai di kamar mayat RS Bhayangkara Medan, Jumat (29/11/2019).

Ia menyatakan mengetahui hal tersebut sekitar pukul 18.00 WIB dan dapat info dari anak-anak bahwa Jamal ditemukan tewas di kebun-kebun di dalam mobilnya.

"Indikasi kabarnya sudah meninggal dunia," ujarnya seraya menyatakan dirinya cuma dapat kabar seperti itu.

Ia menyatakan pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Polda Sumut dan menyatakan kalau korban sudah berada di RS Bhayangkara.

Zuraihda Hanum, istri almarhum Jamaluddin Humas Pengadilan Negeri Medan
Zuraihda Hanum, istri almarhum Jamaluddin Humas Pengadilan Negeri Medan yang sekalian Hakim di Pengadilan Negeri Medan, pingsan berkali-kali di RS Bhayangkara, Medan, Jumat (29/11/2019). (TRIBUN MEDAN/MUHAMMAD ANIL RASYID)

"Makanya kita berada di sini,"katanya.

Dikatakan Sutio korban (Jamaluddin) pagi tadi sekitar pukul 08.00 WIB sempat ke kantor (PN Medan). Namun setelah itu tidak kelihatan lagi.

Mengenai korban mengenakan baju olahraga, Sutio menjelaskan bahwa setiap hari Jumat memang ada kegiatan olahraga pagi hari.

"Namun hari ini, kegiatan tersebut tidak ada

Karena lagi ada acara sosialisasi dan simulasi e-legitimasi,"ujarnya seraya menyatakan dalam acara itu, korban tidak masuk.

Kepada polisi dirinya dan keluarga korban berharap kasus ini bisa diusut tuntas.

"Tadi saat saya telpon keluarganya, mereka setuju korban di autopsi dan agar pihak kepolisian mengusut tuntas kasus ini,"ujarnya.

Mengenai kasus apa yang sedang dikerjakan korban, orang nomor satu di PN Medan ini tidak mengetahuinya.

"Mungkin majelisnya yang tahu,"ucapnya singkat.

Intinya, kata Sutio, dirinya hanya mendapat kabar kalau Jamaluddin ditemukan tewas di dalam mobilnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan