Reuni 212
Soal Reuni Akbar 212, Kang Iman Sampaikan 4 Sikap PKS dan Mendorong PA 212 Proaktif Berkontribusi
Presiden PKS sampaikan empat sikap PKS terkait acara reuni 212 di Monas (2/12/2019). Ia juga mendorong gerakan 212 proaktif
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Ifa Nabila
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Partai Kesejahteraan Sosial (PKS) Sohibul Iman atau yang akrab disapa Kang Iman memberikan pernyataan terkait kegiatan reuni 212 yang digelar di Kawasan Monumen Nasional (Monas), Senin (2/12/2019).
Dari Berita PKS yang diunggah melalui website pks.id, ada empat sikap yang dinyatakan oleh Dewan Pengurus Pusat PKS.
Empat pernyataan sikap PKS yang ditulis Sekjen DPP PKS Mustafa Kamal tersebut di antaranya:
Pertama, PKS memandang acara Reuni 212 adalah gerakan sosial atas dasar kesadaran keagamaan dan kebangsaan, yang berperan penting dalam menjaga Pancasila, UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan mengukuhkan NKRI.
Baca : Sebelum Anies Baswedan Datang, Acara Reuni 212 Tepis Isu Anti NKRI Dengan Nyanyikan Lagu Kebangsaan
Selain reuni, PKS mendorong gerakan 212 proaktif memberikan kontribusi dalam menyelesaikan persoalan-persoalan riil umat dan bangsa, dalam berbagai bidang, terutama dalam bidang ekonomi, pemberantasan korupsi, dan kerukunan antarumat beragama.
Kedua, sikap PKS yakni menyerukan agar Reuni 212 menjadi ajang peneguhan kebersamaan keumatan dan kebangsaan, menguatkan rasa saling memiliki NKRI, mengukuhkan kebersamaan dalam menjayakan Indonesia.
Serta meningkatkan rasa saling percaya antar sesama anak bangsa, baik dalam bingkai ukhuwah Islamiyah maupun ukhuwah wathaniyah dan basyariyah.
PKS juga mengimbau kepada peserta Reuni 212 agar bersama-sama menjaga ketertiban, keamanan, kebersihan, dan menaati peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagaimana dilakukan pada Reuni 212 sebelumnya.
"Kami juga meminta agar semua pihak waspada jika ada pihak-pihak yang menjadikan acara ini untuk tujuan di luar memperkuat kebersamaan keumatan dan kebangsaan serta melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku," tulis Mustafa Kamal.
Baca : Cerita Lengkap Rizieq Shihab soal Isu Pencekalannya, Sebut Ada Negosiasi antar 2 Pejabat Tinggi
Empat, PKS mengapresiasi Pemprov DKI Jakarta, Kepolisian Republik Indonesia serta pemerintah pusat yang telah memberikan izin pelaksanaan Maulid Akbar dan Reuni 212 sehingga menjadi jaminan bagi panitia dan peserta bahwa acara dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya.
Karena itu PKS mempersilakan para anggota dan simpatisan PKS, sebagai bagian dari umat dan bangsa, untuk hadir dan mensukseskan Maulid Akbar dan Reuni 212 tersebut.
"Kepada keluarga besar PKS yang akan hadir kami minta agar berbaur dan menyambung silaturahmi dengan para peserta di lapangan, demi terciptanya rasa kebersamaan keumatan, kebangsaan dan kemanusiaan," tutur Mustafa Kamal.
Sejalan dengan hal tersebut, ada imbauan bagi keluarga besar PKS membawa Bendera Merah Putih dan tidak memakai baju PKS dan atribut-atribut partai lainnya.
Baca : Tak Hadiri Reuni 212, Rizieq Shihab Pesan ke Pemerintah Indonesia soal Pencekalan: Akhiri Kebohongan
Hidayat Nur Wahid Hadiri Reuni 212
Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Syuro PKS Hidayat Nur Wahid juga menghadiri reuni 212 di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Senin (2/12/2019).
Mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat tersebut bersiap berangkat dari kediamannya sejak pukul 03:28 WIB.
Dilansir dari laman Twitter Hidayat Nur Wahid @hnurwahid, dalam unggahan cuitannya ia menghimbau untuk mendoakan alumni 212 yang tidak hadir.
"Saya juga otw hadiri undangan Reuni Damai dan Akbar 212. Bagi yang sudah hadir, saya ajak unt juga doakan bagi Saudara-saudara yang tidak hadir, agar Allah YME juga karuniakan segala kebaikan dan kesuksesan di dunia dan akhirat, makin cinta Indonesia, dan makin bermaslahat untuk Indonesia juga," tulis @hnurwahid.
Pukul 08:50 WIB, Hidayat Nur Wahid kembali mengunggah di Twitternya terkait reuni 212, disertai beberapa foto acara reuni 212.
"Bersama Habaib dan Ulama al Gus ‘Aam Wahib Wahab, KH Abd Rasyid AbduLlah Syafii, Gubernur DKI dan Umat yang meluber, tadi hadiri peringatan Maulid Akbar dan Reuni 212. Alhamdulillah tetap penuh, aman,bersih dengan komitmen Bela Agama dan Negara. Selain Al-Quran, Lagu Nasional Indonesia Raya pun menggema," tulis @hnurwahid.


Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti Beri Tanggapan Soal Reuni 212
Reuni Akbar 212 tersebut sifatnya terbuka bagi umum.
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti mengatakan kegiatan silaturahmi adalah kegiatan yang baik.
"Silaturahmi itu kan baik ya, silaturahmi menjadi bagian dari agama islam," ujar Abdul Mu'ti, dikutip dari YouTube Kompas TV, Minggu (1/12/2019).
Ia juga menyampaikan, kegiatan reuni tersebut adalah kegiatan yang baik.
Menurutnya, reuni adalah kegiatan yang tujuannya untuk senang-senang.
"Reuni itu juga baik, karena menjadi momen senang-senang," kata dia.
Baca : Beri Sambutan Reuni 212, Rizieq Shihab Merasa di Pengasingan karena Tak Kunjung Pulang ke Indonesia

Abdul mengimbau tidak perlu adanya kekhawatiran atas terselenggaranya Reuni Akbar 212 tersebut.
"Jadi tidak perlu ada kekhawatiran dari berbagai pihak," ungkapnya.
Ia juga menyampaikan, kegiatan reuni dan silaturahmi tersebut harus mencerminkan seperti nama acaranya.
"Jadi karena silaturahmi dan reuni, nuansanya harus mencerminkan kedua itu," kata dia.
"Jangan sampai reuni dan silaturahmi hanya kemasan di luar, tapi di dalamnya tidak ada," lanjut Abdul
Abdul juga turut memberi saran agar nama Reuni Akbar 212 tersebut diubah menjadi tausiyah, jika memang acara tersebut kegiatannya adalah silaturahmi
"Kalau silaturahmi, tausiyah aja namanya, supaya kita ini rukun," jelasnya.
Baca : Berpidato di Reuni 212, Yusuf Martak Sentil Penguasa karena Cekal Habib Rizieq: Tangan-tangan Kotor
Yusuf Martak Beri Tanggapan Soal Reuni 212
Sebelumnya, Ketua Steering Commitee Panitia Reuni 212 Yusuf Martak menyampaikan bahwa Reuni Akbar 212 adalah kegiatan silaturahmi.
Yusuf menyampaikan, karena menjadi tempat silaturahmi, Reuni Akbar 212 akan diisi dengan tausiyah, lantunan ayat suci Al-Qur'an, doa, dan dzikir.
"Karena di sini tempat orang bersilaturahmi, mendengarkan tausiyah, mendengarkan lantunan-lantunan ayat suci Al-Qur'an, dan doa, dzikir dan lain sebagainya," ujar Yusuf melalui YouTube Kompas TV, Minggu (1/12/2019).
Yusuf mengatakan, kegiatan silaturahmi tersebut tidak hanya mengundang umat Islam saja, menurutnya acara tersebut terbuka bagi umum.
Namun, Yusuf menegaskan tidak mengundang perwakilan dari partai politik tertentu.
"Sangat terbuka, namun kita tidak mengundang orang-orang partai politik, partai khusus," ucapnya.
Yusuf juga menyampaikan, Reuni Akbar 212 pada 2019 ini bukan sebagai aksi untuk menjerat penista agama seperti pada 2016 lalu.
Baca : Reuni 212 Rizieq Shihab Beri Sambutan dari Mekkah: Saya Masih Dicekal, Sudahlah Akhiri Segala Dusta
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)