Jumat, 5 September 2025

Dirut Garuda Dipecat

Said Didu Nilai BUMN 5 Tahun Terakhir Bak Event Organizer: Erick Thohir Kini 'Cuci Piring' Persoalan

Said Didu menilai BUMN dalam 5 tahun terakhir bak event organizer hingga kini membuat Erick Thohir harus cuci piring 5 persoalan besar.

Penulis: Miftah Salis
Tangkapan Layar YouTube KOMPASTV
Said Didu menilai BUMN dalam 5 tahun terakhir bak event organizer hingga kini membuat Erick Thohir harus cuci piring 5 persoalan besar. 

TRIBUNNEWS.COM- Garuda Indonesia, satu dari perusahaan BUMN kini tengah menjadi sorotan setelah sang Direktur Utama (Dirut) diduga terlibat penyulundupan Harley Davidson.

Hal ini tampaknya tak mengagetkan Said Didu, ia menilai BUMN dalam 5 tahun terakhir bak event organizer.

Said Didu bahkan menyebut Menteri BUMN Erick Thohir kini sedang 'cuci piring' persoalan.

Kasus penyelundupan Harley Davidson dan sepeda mahal merek Brompton melalui maskapai Garuda Indonesia tengah menjadi perbincangan publik.

Dirut Garuda Ari Askhara dipecat menyusul dugaan keterlibatannya dalam penyelundupan tersebut.

Harley dan sepeda Brompton tersebut diselundupkan melalui pesawat Garuda Indonesia yang baru dibeli dari Airbus (Touluse Prancis).

Persoalan ini mendapat tanggapan dari Mantan Sekretaris BUMN Muhammad Said Didu.

Dalam acara Sapa Indonesia Malam yang tayang di Kompas TV, Kamis (6/12/2019), Said Didu menilai Ari Askhara sebagai orang yang agak diistimewakan di BUMN.

Baca: Said Didu Ungkap Erick Thohir Sedang Cuci Piring, Ini 5 Masalah Besar yang Dihadapi Menteri BUMN

Hal ini dilihatnya dari perjalanan karier Ari Askhara.

Ari Askhara masuk ke BUMN dengan jabatan direksi di tahun 2014.

Selama kurun waktu empat tahun, Ari Askhara telah berpindah jabatan selama lima kali.

"Rata-rata hanya delapan bulan. Jadi menurut saya, orang ini agak diistimewakan oleh menteri sebelumnya," kata Said Didu.

Lebih lanjut, Said Didu mengatakan, orang-orang yang diistimewakan merupakan orang "titipan".

Saat ditanya lebih lanjut mungkinkah Rini Soemarno yang menitipkan, Said Didu justru memberi jawaban lain.

"Saya tidak tahu siapa atau Bu Rini juga dapat titipan," kata Said Didu.

Dari pengamatan Said Didu, Ari Askhara merupakan sosok pemimpin penikmat jabatan.

Misalnya saja saat merayakan HUT RI, Ari Askhara menjadi tokoh proklamator Bung Karno atau saat turun dari pesawat disambut oleh motor gede.

Beberapa hal dinilai Said Didu sudah menyeleweng dari aturan.

Said Didu mengaku senang atas langkah yang diambil Erick Thohir.

Baca: Said Didu Bongkar Kebobrokan Para Pejabat Publik BUMN, Sering Nekat Bawa Istri Padahal Dilarang

"Saya senang Pak Erick Thohir memberi contoh. Karena ini mungkin puncak gunung es," katanya.

Said Didu pun meyakini sosok Ari Askhara di perusahaan BUMN lain juga ada.

Momen ini dinilai menjadi waktu yang tepat bagi Menteri BUMN Erick Thohir untuk bersih-bersih BUMN.

"Saatnya Pak Erick Thohir membersihkan para penikmat jabatan, membersihkan orang-orang yang ada bekingan kuat," tambahnya.

Langkah tersebut diharapkan dapat mengembalikan citra BUMN menjadi perusahaan negara yang profesional.

Bukan tanpa alasan, Said Didu menilai selama lima tahun terakhir BUMN telah menjadi perusahaan bak event organizer.

"Ya mohon maaf aja, lima tahun terakhir kantor Kementerian BUMN bagaikan event organizer," katanya.

Selama ini, BUMN dinilai terus membuat acara hampir di setiap saat.

"Tiap minggu menteri harus bersama dirut datang ke daerah, selfie-selfie. Ulang tahun BUMN hampir tiap hari, itu saja yang dilakukan," kata Said.

Pada akhirnya, Menteri BUMN Erick Thohir menuai persoalan-persoalan di kepemimpinannya yang baru ini.

Said Didu juga mengibaratkan Erick Thohir saat ini tengah mencuci piring.

"Ada 5 persoalan besar yang sedang dipanen. Jadi Pak Erick Thohir sedang mencuci piring," tambahnya.

Lima persoalan besar yang harus dibereskan oleh Erick Thohir menurut Said Didu adalah membersihkan orang-orang yang salah seleksi, utang BUMN bertambah, cash flow BUMN, BUMN rugi, dan penugasan BUMN.

Baca: Said Didu Sebut Eks Dirut Garuda Indonesia Ari Askhara sebagai Orang yang Kuat, Ini Penjelasannya

Untuk diketahui, petugas Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) menemukan adanya 15 kemasan berisi parts motor gede Harley Davidson dan 3 kemasan berisi 2 unit sepda Brompton M6L Explore.

Menteri Keuangan Sri Mulyani bersama Menteri BUMN Erick Thohir memberikan keterangan saat konferensi pers terkait penyelundupan motor Harlery Davidson dan sepeda Brompton menggunakan pesawat baru milik Garuda Indonesia di Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (5/12/2019). Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kemenkeu berhasil mengungkap penyelundupan sepeda motor Harley Davidson pesanan Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk, I Gusti Ngurah Askhara dan dua sepeda Brompton beserta aksesorisnya menggunakan pesawat baru Airbus A330-900 Neo milik Garuda Indonesia. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Menteri Keuangan Sri Mulyani bersama Menteri BUMN Erick Thohir memberikan keterangan saat konferensi pers terkait penyelundupan motor Harlery Davidson dan sepeda Brompton menggunakan pesawat baru milik Garuda Indonesia di Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (5/12/2019). Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kemenkeu berhasil mengungkap penyelundupan sepeda motor Harley Davidson pesanan Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk, I Gusti Ngurah Askhara dan dua sepeda Brompton beserta aksesorisnya menggunakan pesawat baru Airbus A330-900 Neo milik Garuda Indonesia. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Penemuan tersebut terjadi pada Minggu, 17 November 2019.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut, negara diperkirakan mengalami kerugian Rp 532 juta hingga Rp 1,5 miliar.

(Tribunnews.com/Miftah)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan