Penghapusan Ujian Nasional
Jusuf Kalla: Bangsa Akan Lembek Jika Generasi Mudanya Tidak Mau Bekerja Keras
Menurut Jusuf Kalla, jika Ujian Nasional dihapuskan maka akan menciptakan generasi yang lembek.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden ke 10 dan 12 RI, Jusuf Kalla, menjadi keynote speech dalam acara Semiloka Nasional bertema 'Refleksi Implementasi Media Indonesia' di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Kamis (12/12/2019).
Dalam acara yang diselenggarakan Komnas HAM tersebut, Jusuf Kalla, berbicara tentang ujian nasional yang kini menjadi sorotan.
Menurut Jusuf Kalla menjelaskan perbedaan ujian nasional dan ujian sekolah.
Baca: Tjahjo Kumolo: ASN Jangan Monoton dan Terjebak Zona Nyaman, Perlu Inovasi
Menurutnya ujian nasional merupakan ujian yang seharusnya siswa ketahui, sedangkan ujian sekolah adalah ujian yang ditempuh siswa dari pelajaran yang didapatkannya selama menjalani proses belajar mengajar di sekolah.
Menurut Jusuf Kalla, jika Ujian Nasional dihapuskan maka akan menciptakan generasi yang lembek.
Selain itu, menurutnya penghapusan ujian nasional akan berdampak terhadap mutu pendidikan nasional.
Baca: Terkait Penghapusan UN 2021, Orangtua Siswa Khawatir Minat Belajar Anak Menurun
"Jangan membandingkan dengan sekolah sekolah di luar negeri seperti Finlandia yang penduduknya hanya lima juta, Indonesia jika mempunyai penduduk seperti Finlandia kita bisa saja memerdekakan belajar," kata Jusuf Kalla.
Jusuf Kalla mengatakan Indonesia mempunyai penduduk 355 juta jiwa, sehingga tentutnya berbeda dengan Finlandia.
"Bagaimana bangsa ini bisa maju jika generasi mudanya tidak mau bekerja keras," ujarnya.
Nadiem Makrim bantah hapus ujian nasional
Penghapusan Ujian Nasional
1. Nasib Bimbel Online Pasca-Penghapusan UN |
---|
2. Mendikbud: UN Akan Dipercepat Saat Siswa di Kelas 8 dan 11 |
---|
3. Sophia Latjuba Sebut Banyak Anak Jadi Korban Ujian Nasional: Harus Segera Dihapus! |
---|
4. Polemik Pergantian Format UN, Siswa Minta Ujian Bentuk Praktek: Indonesia Itu Beragam Bukan Seragam |
---|
5. Polemik Ujian Nasional akan Dihapus, Komisioner KPAI: UN Itu Menguntungkan Kelompok Kaya |
---|