Kamis, 21 Agustus 2025

Banjir di Jakarta

Hujan di Jakarta Kali Ini Bukan Hujan Biasa, BNPB Beberkan Data Intensitas Curah Hujan

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut hujan kali ini bukan hujan biasa, Rabu (1/1/2020).

Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM/Bian Harnansa
Sejumlah warga dan kendaraan bermotor berusaha melewati genangan air di Jalan Raya Pos Pengumben, Jakarta Barat, Rabu (01012020). Hujan lebat berdurasi cukup lama sejak malam pergantian tahun hingga pagi hari, membuat sejumlah jalan raya dan perumahan warga di Jabotabek terendam banjir. (TRIBUNNEWS.COM/Bian Harnansa) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Larasati Dyah Utami

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut hujan kali ini bukan hujan biasa, Rabu (1/1/2020).

Dalam keterangannya, BNPB menyebut berdasarkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) hujan ekstrim menjadi penyebab terjadinya banjir di sejumlah wilayah di Jakarta.

BMKG merilis data informasi intensitas curah hujan pada saat terjadi banjir besar dan tahunnya.

Tahun 1996 curah hujan 216 milimeter/hari, 2002 curah hujan 168 milimeter/hari, 2007 curah hujan 340 milimeter/hari.

Baca: Kisah Korban Banjir Jabodetabek Minta Tolong Lewat Medsos: Terjebak hingga Tetangga Alami Kontraksi

Kemudian 2008 curah hujan 250 milimeter/hari, 2013 curah hujan 100 milimeter/hari, 2015 curah hujan 277 milimeter/hari, dan 2016 curah hujan 100-150 milimeter/hari.

Sementara curah hujan untuk awal tahun 2020 berdasarkan data dari beberapa titik pengukuran yang dilakukan BMKG, intensitas curah hujan disejumlah wilayah DKI Jakarta, tercatat TNI AU Halim curah hujan 377 milimeter, Taman Mini curah hujan 335 milimeter, dan Jatiasih curah hujan 259 milimeter.

Berdasarkan data tersebut, BNPB menyatakan Hujan kali ini sangat ekstrem dan melanda sebagian besar Jawa bagian Barat-Utara sehingga menyebabkan banjir besar yg merata di Jakarta, Tangerang, Bekasi, Bandung Barat, bahkan Cikampek dan Cipali.

Baca: Genangan Air Kepung Wilayah DKI Jakarta, Ruas Slipi ke Tanjung Duren Terpantau Padat

“Yang penting selamatkan jiwa terlebih dahulu” demikian imbauan dari Kepala BNPB, Doni Monardo.

BNPB mengimbau kepada masyarakat yang tinggal di daerah yang potensi banjirnya akan meninggkat agar mengevakuasi diri ke tempat aman terlebih dahulu.

Hal tersebut berdasarkan prediksi BMKG yang menyatakan masih akan terjadi hujan hari ini sehingga banjir kemungkinan akan terjadi lagi.

Pantau dari udara

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan bersama Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo, dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono memantau banjir yang terjadi di Ibu Kota.

Mereka memantau banjir melalui helikopter dari kawasan Monas.

Doni mengatakan satu penyebab terjadinya banjir adalah curah hujan yang sangat tinggi dari selasa malam hingga rabu dini hari.

Baca: Rumahnya Kena Banjir, Nikita Mirzani Langsung Tegur Anies Baswedan: Pak Jakarta Kelelep

Curah hujan paling tinggi tercatat di wilayah Halim Perdanakusumah, Jakarta Timur.

Curah hujan mencapai 376 milimeter, lalu Taman Mini 350 milimeter, dan Jati Asih Bekasi 250 milimeter.

"Jadi ini merupakan suatu rekor untuk curah hujan tinggi dalam beberapa jam terkahir," kata Doni Monardo di Monas, Jakarta, Rabu (1/1/2020).

Baca: Anies Baswedan: Kita Fokus Evakuasi Korban Banjir

Selain itu, menurutnya banjir juga terjadi karena tingginya permukaan air laut.

Tercatat air laut berada dalam ketinggian 184 centimeter.

Padahal normalnya di bawah 150 centimeter.

Baca: Soal Banjir Jakarta Hari Ini, Gubernur Anies: Tidak Usah Menyalahkan Hujan, Menyalahkan Orang

"Sehingga sebagian dari air yang ada darat tidak bisa lancar mengalir ke laut," katanya.

Untuk langkah antisipasi dan penanggulangan banjir ke depan, pihaknya menurut Doni telah berkoordinasi dengan sejumlah lembaga diantaranya, TNI-Polri, Basarnas, serta PMI.

Fokus tangani korban banjir

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, pemerintah provinsi DKI Jakarta saat ini fokus menyelamatkan warga dari lokasi-lokasi banjir.

Hal tersebut dikatakan Anies Baswedan dalam sebuah wawancara yang ditayangkan Kompas TV, Rabu (1/1/2020).

"Prioritas kita untuk mengevakuasi, menyiapkan tempat penampungan sementara. Seluruh kantor, sekolah di Pemprov DKI Jakarta disiapkan untuk menampung," kata Anies Baswedan.

Baca: Remaja Tewas Tersengat Listrik Akibat Banjir Jakarta, Anies Baswedan Sebut Belum Ada Konfirmasi

Menurutnya pemerintah provinsi DKI Jakarta bertanggung jawab atas bencana yang terjadi di awal tahun ini.

Pihaknya menjamin semua kebutuhan dasar korban banjir di Jakarta terpenuhi.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (Tangkap layar channel YouTutube KompasTV)

"Intinya kami bertanggung jawab Pemprov DKI mengambil sikap bertanggungjawab. Kami merespon cepat saat ini. Kami tak ingin menyalahkan siapapun sekarang. Kita memastikan warga selamat, warga terlindung, semua kebutuhan dasarnya terpenuhi. Kita fokus membereskan," kata dia.

Baca: Anies Bicara Banjir di Jakarta Hari Ini, Warga yang Butuh Bantuan Diimbau Hubungi Lurah Terdekat

Sementara untuk jumlah pengungsi di wilayah Jakarta, Anies mengatakan belum bisa memastikan jumlahnya.

"Jumlah pengungsi bergerak terus. Tapi yang jelas angkanya bertambah," ujar dia.

Sejauh ini dilaporkan, ada ada dua orang korban meninggal dunia akibat banjir, yakni seorang remaja di Kelurahan Serdang, Kemayoran, Jakarta Pusat, akibat tersengat listrik.

Serta satu orang di Cipinang Melayu akibat kedingingan.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan