Kamis, 28 Agustus 2025

Soal Nasib Amien Rais Setelah Zulkifli Hasan Jadi Ketum PAN, Pengamat: Masih Penting, Sudah Ikonik

Posisi Amien Rais di tubuh partai pasca terpilihnya Zulkifli Hasan sebagai Ketua Umum (Ketum) Partai Amanat Nasional (PAN) dinilai masih aman.

Editor: bunga pradipta p
KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG
Posisi Amien Rais di tubuh partai pasca terpilihnya Zulkifli Hasan sebagai Ketua Umum (Ketum) Partai Amanat Nasional (PAN) dinilai masih aman. 

TRIBUNNEWS.COM - Posisi Amien Rais di tubuh partai pasca terpilihnya Zulkifli Hasan sebagai Ketua Umum (Ketum) Partai Amanat Nasional (PAN) dinilai masih aman.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik dari Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret (UNS), Agus Riewanto.

Menurut Agus, Amien Rais masih dibutuhkan PAN.

"Bagi PAN, Amien Rais masih sangat penting," ujar Agus saat dihubungi Tribunnews, Rabu (13/2/2020).

Pengamat Politik Agus Riewanto
Pengamat Politik Agus Riewanto (Tribunnews/Istimewa)

Amien Rais sebelumnya menjabat Dewan Kehormatan PAN.

Agus mengungkapkan partai politik di Indonesia menempatkan tokoh sebagai ikon partai.

Baca: PAN Diprediksi Akan Gabung Koalisi Jokowi Seiring Terpilihnya Zulkifli Hasan Jadi Ketua Umum

Amien Rais dinilai masih menjadi ikon bagi PAN dan sulit dihilangkan.

"Amien Rais sulit dihilangkan dari PAN. Sistem kepartaian di Indonesia menempatkan tokoh sebagai patron," ungkapnya.

Agus menilai, posisi Amien Rais di PAN seperti halnya posisi Megawati Soekarnoputri di PDIP.

"Orang melihat PAN adalah Amien Rais. Kaya melihat PDIP adalah Megawati," ujar Agus.

Amien Rais disebut merupakan tokoh yang sangat melekat dan sulit dipisahkan dari PAN.

"Saya kira tidak akan banyak berubah, Amien Rais sudah ikonik di PAN."

"Satu-satunya tokoh di PAN yang susah dipisahkan adalah Amien Rais," ungkap Agus.

Baca: Zulkifli Hasan Jadi Ketua Umum PAN, Analis Politik: Bukan Tidak Mungkin Arah Politik PAN Berubah

Diterima Akar Rumput

Lebih lanjut, Agus menilai Amien Rais mampu diterima di grass root (akar rumput) PAN.

Amien Rais dianggap masih memiliki kemampuan yang tidak dimiliki Zulkifli Hasan.

Kemampuan tersebut ialah kaitannya dengan komunikasi dengan Muhammadiyah.

"Grass root PAN kan Muhammadiyah, saya kira tokoh yang bisa melakukan komunikasi politik dengan Muhammadiyah adalah Amien Rais, bukan Zulkifli Hasan," ungkap Agus.

Menurut Agus, latar belakang Zulkifli Hasan lah yang membuat dirinya sulit untuk berkomunikasi dengan Muhammadiyah,

"Zulkifli Hasan tidak berasal dari Muhammadiyah. Sulit bagi Zulkifli Hasan, yang bisa Amien Rais," ungkapnya.

Baca: PP Muhammadiyah Keluarkan Fatwa Haram Vape: WHO Sama Sekali Tidak Merekomendasikan Vape

Agus menilai, sulit memisahkan PAN dengan Muhammadiyah.

"Walau pun dikatakan PAN bukan Muhammadiyah atau Muhammadiyah bukan PAN, secara formal memang seperti itu, tapi secara informal masyarakat melihatnya ya seperti itu," ujar Agus.

Agus menegaskan, akan menjadi kerugian bagi PAN jika menghilangkan Amien Rais dari partai.

"Rugi menghilangkan Amien Rais dari partai. Karena dia adalah capital politic, punya pengaruh, walau pun kata-kata Amien Rais tidak selalu berhasil untuk membawa PAN menjadi partai besar," ungkapnya.

Diketahui, Zulkifli Hasan terpilih menjadi Ketum PAN pada Kongres V PAN Selasa (11/2/2020).

Pemungutan suara yang dilakukan di Kendari, Sulawesi Tenggara, Zulkifli Hasan mengalahkan Mulfachri Harahap dan Dradjad Wibowo.

Zulkifli mendapatkan 331 suara.

Sementara itu Mulfachri diketahui mendapatkan 225 suara, dan Dradjad Wibowo memperoleh 6 suara.

Sementara itu, terdapat 3 suara tidak sah.

"Dengan mengucap Bismillahirrohmanirrohim, Saudaraku Zulkifli Hasan dengan ini ditetapkan menjadi ketua umum PAN," ucap anggota Steering Committee dalam Kongres V PAN, Totok Daryanto dilansir Kompas.com.

Diketahui 563 suara mengikuti pemilihan dari 590 suara secara keseluruhan.

Awalnya, pemungutan dijadwalkan pada Selasa (11/2/2020) malam.

Akan tetapi karena adanya kericuhan dalam rapat pleno antara kubu Zulkifli Hasan dan kubu Mulfachri Harahap, proses pemilihan diajukan.

Pemungutan suara dalam Kongres V PAN ini berbeda dengan kongres sebelumnya.

Kali ini, pemilihan dilakukan secara terbuka menggunakan bilik suara.

Para pemilih calon Ketum PAN terdiri dari ketua dan sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah PAN (tingkat provinsi), ketua Dewan Pimpinan Daerah (tingkat kabupaten/kota),

Selain itu, ketua dan sekretaris Majelis Pertimbangan PAN, ketua umum, sekjen, bendahara umum, serta ketua dari enam organisasi otonom.

(Tribunnews.com/Wahyu Gilang P) (Kompas.com/Haryanti Puspa Sari)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan