Jumat, 22 Agustus 2025

Virus Corona

Alasan Para Pedagang Jual Masker dengan Harga Tinggi hingga Bantahan Perusahaan

Sejak diumumkannya Indonesia positif terdampak virus corona, harga masker di pasaran pun menjadi mahal. Ini alasannya!

TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Warga membeli obat di salah satu apotik yang dipasang tulisan "Masker Kosong" di Jalan Bojong Sayang, Desa Rancamanyar, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Selasa (3/3/2020). Pasca diumumkan dua warga Indonesia positif tekena virus corona, keberadaan masker di Bandung langka atau susah didapat. Bahkan di hampir semua apotik di Bandung persediaannya sudah habis. Padahal mayoritas warga yang hilir mudik di jalanan terlihat tidak mengenakan masker. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN) 

TRIBUNNEWS.COM - Kabar positifnya virus corona di Indonesia, membuat harga masker melonjak tinggi dan sebagian langka di pasaran.

Masker atau produk respirator sendiri merupakan alat untuk menutup hidung dan mulut agar terhindar dari paparan virus dan bakteri.

Kini, harga masker di pasaran pun beragam, mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah.

Pedagang pun kewalahan dalam menyiasati harga masker karena beberapa di antara mereka menyebut harga sudah tinggi dari distributornya.

Baca: Virus Corona Masuk Indonesia, Tak Hanya Masker, Jahe, Kunyit, dan Temulawak Jadi Sasaran Warga

Baca: Tak Hanya Indonesia, Sejumlah Warga Austalia Panik dan Berebut Tisu Toilet, Khawatir Virus Corona

Berikut fakta kenaikan harga masker di pasaran:

Harga dari distributor sudah tinggi

Warga membeli obat di salah satu apotik yang dipasang tulisan
Warga membeli obat di salah satu apotik yang dipasang tulisan "Masker Kosong" di Jalan Bojong Sayang, Desa Rancamanyar, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Selasa (3/3/2020). Pasca diumumkan dua warga Indonesia positif tekena virus corona, keberadaan masker di Bandung langka atau susah didapat. Bahkan di hampir semua apotik di Bandung persediaannya sudah habis. Padahal mayoritas warga yang hilir mudik di jalanan terlihat tidak mengenakan masker. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN) (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

Salah satu penjual masker di LTC Glodok berinisial GA bahkan harus menjual produk dagangannya dengan harga jual tinggi.

Sebab, masker yang diperolehnya dari distributor sudah tinggi pula harganya.

"Kami jual buat eceran saja sih. Ada beberapa pesan distributor lagi kosong. Untuk per hari ini kami jual tinggi," ujar GA, Senin (2/3/2020).

Harga 10 kali lipat

Pedagang terpaksa menjual dengan harga hingga 10 kali lipat lebih mahal.

Sebab, mereka memperoleh harga yang tinggi saat mereka membeli barang.

"Masih dijual Rp 300.000-an per boks, isi maskernya 50 lembar. Kalau sebelum kasus corona itu harga per boks Rp 20.000-an per boks. Meningkat 10 kali lipat lebih," lanjut GA.

Baca: Anjuran Sekjen PERSI Soal Virus Corona: Anda Bercerita Maka Anda Memutuskan Infeksi Kepada yang Lain

Baca: Arab Saudi Luncurkan Sistem Elektronik untuk Kembalikan Biaya Umrah Pasca Penangguhan karena Corona

Harga satu boks tembus jutaan rupiah

Lain dari GA, RA sebagai salah satu pemilik toko juga mengaku harga per dusnya bisa naik 10 kali lipat.

"Tiga minggu lalu memang banyak, hari ini mulai meningkat lagi permintaan. Harga jual, Rp 1,1 juta itu merek 3M jenis N95, 8515 yang banyak dicari orang per boks isi 50 lembar," kata RA, Senin.

Pedagang kekurangan stok

Warga membeli masker di salah satu toko alat kesehatan di Pasar Pramuka, Jakarta Timur, Selasa (3/3/2020). Isu merebaknya wabah Corona di Indonesia menyebabkan penjualan masker di Pasar Pramuka meningkat tajam meski dalam sepekan harga melambung tinggi. Harga masker di pasar ini dibanderol Rp65.000-Rp1,5 juta per boks, naik tajam dari harga sebelum isu Corona menyebar, yakni Rp20.000 hingga Rp150 ribu per boks. Harga masker yang naik tajam adalah jenis N-95 karena kualitas bagus dan stok di pemasok semakin langka. Tribunnews/Jeprima
Warga membeli masker di salah satu toko alat kesehatan di Pasar Pramuka, Jakarta Timur, Selasa (3/3/2020). Isu merebaknya wabah Corona di Indonesia menyebabkan penjualan masker di Pasar Pramuka meningkat tajam meski dalam sepekan harga melambung tinggi. Harga masker di pasar ini dibanderol Rp65.000-Rp1,5 juta per boks, naik tajam dari harga sebelum isu Corona menyebar, yakni Rp20.000 hingga Rp150 ribu per boks. Harga masker yang naik tajam adalah jenis N-95 karena kualitas bagus dan stok di pemasok semakin langka. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)

RA mengakui stok masker di tokonya juga menipis seiring berjalannya waktu karena banyak warga yang mencari bahkan membeli dalam jumlah banyak.

"Untuk hari ini ada peningkatan, ada tadi pagi, begitu ada berita ada yang borong tadi, ada yang beli 50 dus. Biasa enggak ada yang cari," kata RA.

"Kalau biasa stok sudah tidak ada, sudah. Kalau Sensi sudah agak langkalah waktu pertama kali di China. Adapun sisa mungkin, itu harga sudah tinggi," lanjut RA.

Para pedagang juga bingung karena harga masker di awal yang mereka dapat memang tinggi, tentunya mereka harus menjual barang tersebut dengan harga sepadan.

Perusahaan masker bantah naikkan harga

Salah satu perusahaan peralatan perlindungan pribadi atau masker 3M angkat bicara terkait mahalnya masker produksi perusahaan mereka.

Corporate Communication Melati Kusumawardani menegaskan bahwa perusahaannya tidak menaikkan harga masker.

"Terkait dengan harga produk, 3M tidak melakukan perubahan harga, Namun demikian, kami tidak dapat mengendalikan harga yang digunakan dealer terhadap produk respirator 3M," ucap Melati melalui keterangan tertulis, Selasa (3/3/2020).

Baca: Geram soal Penanganan Virus Corona, Aming Beri Sindiran Menohok: Di Sini Nyawa Murah yang Mahal Otak

Baca: Tri Rismaharini Timbun Masker Untuk Antisipasi Virus Corona, Tak Beritahu Warga, Ini Faktanya

Kerja sama seluruh pihak pasok masker

Kendati harga masker naik di pasaran, pihak 3M memastikan kerja sama dengan semua pihak berjalan terus.

Sebab, pihak 3M sendiri berkomitmen untuk terus memasok peralatan kesehatan seperti respirator atau masker kepada distributor untuk dijual ke masyarakat.

"Saat ini, 3M bekerja sama dengan para pelanggan, distributor, pejabat pemerintah, dan tenaga medis untuk membantu mereka memperoleh pasokan yang dibutuhkan," ucap Melati.

Tidak lupa, 3M juga terus melakukan peningkatan produksi guna memenuhi kebutuhan pasar.

"Peningkatan produksi produk peralatan perlindungan pribadi secara global termasuk respirator merupakan prioritas utama 3M sebagai respons terhadap pencegahan menyebarnya wabah virus corona," ujar Melati.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Pengakuan Pedagang Jual Masker Jual Harga Tinggi hingga Bantahan Perusahaan

(Kompas.com/Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan