Virus Corona
Cerita Warga Depok Panik Hadapi Virus Corona, Firni: Libur Sekolah, Libur Kerja, hingga Mengungsi
Warga Depok, alumni Natuna beri kesaksian atas kepanikan yang terjadi di kompleks perumahannya setelah 2 WNI dinyatakan positif terkena virus Corona.
Penulis:
Nidaul 'Urwatul Wutsqa
Editor:
Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Warga Depok, alumni observasi di Natuna memberi kesaksian atas kepanikan yang terjadi di kompleks perumahannya setelah dua WNI dinyatakan positif terkena virus Corona.
Sebelumnya, Warga Negara Indonesia (WNI) bernama Firni dan suaminya Dody Setiawan sempat tinggal di Wuhan Cina saat virus Corona pertama kali menyerang dan mewabah.
Ia lalu diobervasi pemerintah di Natuna selama 14 hari bersama ratusan warga lainnnya.
Menurut keterangan Firni, setelah kembali dari Wuhan, ia menjalani masa karantina di Natuna dan keluar pada 15 Februari.
Baca: Pesan Berantai Sosok Pasien Virus Corona di WhatsApp, Ernest Prakasa: Justru Mari Tegur Baik-baik
Lalu, pada 19 Februari bersama suaminya berkunjung ke rumah ibu mertua yang ada di Solo.
Kemudian, pada 26 Februari Firni bersama suami kembali ke tempat tinggalnya yakni di rumah sang kakak daerah Studio Alam Indah, Depok, Jawa Barat.

Namun, ia tak menyangka mendapat kabar adanya warga Depok yang positif terinfeksi virus covid-19 mirip Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
Diakui olehnya, rumah dia ternyata dekat dengan kediaman dua WNI yang positif terinfeksi virus Corona.
Baca: Panik Virus Corona, Indonesia Jangan Sampai Seperti Jepang: Tisu Toilet Digembok, Ribut Masker
Tetapi, walaupun Firni tinggal satu kompleks yang sama dengan korban, dirinya mengaku tidak saling kenal dengan ibu dan anak perempuannya tersebut.
Firni pun menyampaikan, kini banyak warga daerahnya yang panik dan heboh luar biasa akibat takut tertular oleh korban.
"Di hari yang sama berita itu muncul di TV, rumah yang terinfeksi itu langsung banyak didatangi oleh wartawan, polisi, dan tim kesehatan. Jadi, ya otomatis warga di kompleks langsung takut," ujar Firni, dilansir Indonesia Lawyers Club (ILC) TVOne, Selasa (3/3/2020).
Berdasarkan keterangannya, sejak Senin (2/3/2020) ada beberapa anak kompleks perumahan tersebut tidak sekolah lantaran merasa takut atas kasus ini.
Tak hanya itu, bahkan beberapa para pekerja juga meliburkan diri dan beberapa orang mengambil langkah mengungsi ke tempat yang dirasanya aman.
"Terus ada juga saya dengar untuk ojek online (ojol) sama beberapa pedagang sayur yang datang juga mereka takut," papar Firni.
Walau tidak seluruhnya, namun beberapa di antara para ojek online tersebut ada yang tidak berani memasuki area kompleks Studio Alam Indah.
"Nggak semuanya ojek online ngak berani masuk sih. Ada beberapa yang masih masuk," katanya.
"Aku dengar dari beberapa warga setempat. Jadi ada beberapa yang takut. Pedagang sayur ada yang nggak berani masuk," imbuh Firni.
Menurutnya, kehebohan masyarakat berawal dari adanya pemberitaan atas pernyataan Presiden Jokowi dan Menteri Kesehatan Terawan yang menyatakan dua WNI positif terinfeksi virus Corona.
Setelah dilakukan penelusuran di rumah korban dari tim kesehatan, akibatnya banyak orang dari luar yang berpikiran bahwa kompleks Studio Alam Indah rata terkena virus Corona.

Walau demikian, ia tetap mengaku khawatir, namun kekhawatirannya masih dalam tahap kewajaran.
"Tapi kalau saya secara pribadi karena udah pengalaman sebelumnya di Wuhan. Saya alhamdulillah ikut menenangkan keluarga di sana," kata Firni.
Oleh karenanya, Fitri berharap sebaiknya pemerintah dapat meningkatkan sosialisasi soal virus Corona di wilayahnya.
"Tapi tadi pagi ada penyuluhan juga, dikumpulin warga setempat. Dan dari Pemda juga datang. Itu udah agak clear, sedikit menenangkan," jelasnya.
Tak hanya itu, ia menyampaikan kompleks wilayahnya sudah ada posko kesehatan yang akan melayani mulai pagi hingga siang hari.
Posko tersebut ada di dalam kompleks perumahan yang berjaha dengan tim kesehatan.
"Jadi kalau ada warga yang merasakan sesuatu bisa langsung cek di posko itu," kata Firni.
(Tribunnews.com/Nidaul Urwatul Wutsqa)