Virus Corona
Respons Maruf Amin soal Rumor Arab Saudi Tangguhkan Umrah Sepanjang 2020 karena Virus Corona
"Ya itu kan sebenarnya kita ingin umrah itu bisa (dilakukan kembali), tapi mereka punya pertimbangan untuk menyelamatkannya," katanya
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Wakil Presiden Maruf Amin menanggapi soal beredar kabar bahwa pihak Arab Saudi menangguhkan ibadah umrah selama satu tahun karena virus corona. Menurut Maruf, pemerintah bisa memaklumi hal itu.
"Ya itu kan sebenarnya kita ingin umrah itu bisa (dilakukan kembali), tapi mereka punya pertimbangan untuk menyelamatkannya, karena sudah mulai ada yg terjangkit," kata Maruf di Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) Riau, Pekanbaru, Jumat (6/3/2020).
Baca: Pemerintah Arab Saudi Tutup Pintu Umrah, Pengusaha Travel Beberkan Nasib Jemaah & Ungkap Harapan Ini
Maruf mendengar bukan hanya umrah dari luar negeri yang ditangguhkan otoritas Saudi, tetapi juga untuk warga setempat.
"Karena untuk menghindarkan terjadi penularan, artinya mereka sendiri sangat masif untuk mencegah penyebarannya," lanjutna
Meski demikian, Wapres Maruf belum mengetahui apakah ditangguhkannya ibadah umrah akan berdampak kepada ibadah haji. Menurutnya, sampai hari ini untum haji belum ada perubahan.
"Haji masih persiapannya masih normal, tapi kita kan tentu lihat pada saatnya. Kalau memang jadi bahaya, tidak aman tentu keputusannya akan lain, sampai hari ini tidak ada perubahan," pungkasnya.
Sebelumnya, KJRI Jeddah membantah adanya kabar dari otoritas Arab Saudi yang mengumumkan penangguhan pelaksanaan umrah berlangsung selama setahun.
Konsul Haji Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah Endang Jumali saat dikonfirmasi menegaskan, sampai saat ini belum ada informasi resmi dari Arab Saudi terkait hal itu.
Endang menuturkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Direktur Urusan Travel Umrah Saudi Abdurrahman Al Segaf dan memastikan bahwa berita tersebut tidak benar.
“Kantor Urusan Haji KJRI Jeddah sudah berkoordinasi dengan Abdurrahman Al Segaf, dan diinformasikan tentang penutupan umrah selama 1 tahun di 2020 itu tidak benar,” ujar Endang melalui pesan singkat, Kamis (5/3/2020).
Hal senada juga disampaikan Pembantu Staf Teknis Haji (STH) I KUH KJRI Jeddah Amin Handoyo.
Ia melakukan konfirmasi ke call center Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi di nomor 00966920002814.
Baca: Pimpinan Revolusi Iran Sebut Virus Corona Senjata Biologis AS: Awalnya China, Iran dan Seluruh Dunia
“Saya konfirmasi ke call center dan ada penjelasan bahwa berita penundaan 1 tahun itu tidak benar. Pengumuman yang benar adalah bahwa penangguhan itu bersifat sementara sampai batas yang akan diumumkan kemudian. Untuk perkembangannya bisa dipantau melalui twitter Kementerian Haji dan Umrah,” jelasnya.
Adapun kabar penangguhan umrah dan ziarah bagi warganya dan pendatang ke Mekkah dan Madinah sepanjang tahun 2020 itu menyebar di akun twitter.
Arab Saudi kembali buka Masjidil Haram dan Masjid Nabawi
Arab Saudi kembali membuka dua tempat paling suci dalam agama Islam, Masjidil Haram di Mekah dan Masjidil Nabawi di Madinah, pada hari Jumat (06/03/2020) setelah sempat menutupnya untuk sterilisasi demi menghambat penyebaran virus corona.
Saluran televisi pemerintah Al-Ekhbariya melaporkan, Saudi menutup kedua situs tersebut bagi jemaah umrah dan turis dari sekitar 25 negara untuk menghentikan penyebaran virus.
Dikatakan juga bahwa warga dan penduduk Dewan Kooperasi Teluk yang ingin masuk ke negara itu harus menunggu 14 hari setelah kembali dari luar wilayah tersebut.
Arab Saudi telah melaporkan lima kasus virus korona alias Covid-19.
Baca: Dikabarkan Terkena Virus Corona, Kaluarga Jamaah Umroh Asal Prabumulih Panik, Ini Kata Mereka
Laporan Al-Ekhbariya tidak secara jelas menyebutkan apakah para jemaah akan diizinkan kembali ke dua tempat suci tersebut.
Sebelumnya, negara kerajaan itu melarang warga asing - diantaranya Indonesia - melakukan perjalanan umrah ke Mekah dan Madinah.
Saluran televisi pemerintah Al-Ekhbariya melaporkan, Saudi menutup kedua situs tersebut bagi jemaah umrah dan turis dari sekitar 25 negara untuk menghentikan penyebaran virus.
Umrah atau ziarah umat Islam ke Mekah biasanya dapat dilakukan setiap saat sepanjang tahun. Sekitar 800 ribu orang Indonesia menjalani ibadah umrah setiap tahun.
Menurut kantor berita Reuters, Kementerian Luar Negeri Arab Saudi akhir Februari lalu juga menangguhkan visa bagi wisatawan dari negara-negara dimana virus itu mewabah.
Pemerintah Saudi mengimbau warganya untuk tidak bepergian ke negara-negara dimana virus corona menyebar.
Bahkan ketika jumlah kasus baru menurun di episentrum wabah corona di Cina, telah terjadi peningkatan mendadak di beberapa bagian Asia, Eropa dan Timur Tengah.